HONDA

Muhammadiyah Mantap Perkuat BPRS, Jadi Langkah Awal Menuju Bank Syariah Besar?

Muhammadiyah Mantap Perkuat BPRS, Jadi Langkah Awal Menuju Bank Syariah Besar?

Muhammadiyah Mantap Perkuat BPRS, Jadi Langkah Awal Menuju Bank Syariah Besar?--antaranews.com

JAKARTA, RAKYATBENGKULU.COM – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menegaskan bahwa saat ini belum ada rencana untuk mendirikan Bank Umum Syariah (BUS). 

Fokus utama organisasi saat ini adalah memperkuat pondasi ekonomi syariah melalui penguatan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) yang ada di lingkungan Muhammadiyah.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyebutkan bahwa meski potensi pendirian BUS sangat besar, pihaknya memilih untuk memperkuat ekosistem BPRS terlebih dahulu.

BACA JUGA:Cegah Banjir Parah, Pemkot Bengkulu Gelontorkan Rp1,3 Miliar Bangun Jembatan Baru di Pekan Sabtu!

BACA JUGA:Hingga Juli 2025, Lebih dari 24 Ribu UMKM Bengkulu Nikmati KUR Rp1,8 Triliun! Ini Daerah Penyaluran Tertinggi

Salah satunya BPRS Matahari di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA), yang baru-baru ini resmi dikonversi dari BPR konvensional ke syariah.

“Desakan untuk mendirikan BUS memang cukup kuat dari internal Muhammadiyah, tapi kita masih harus mempersiapkan banyak hal mulai dari permodalan, jaringan, teknologi informasi, hingga sumber daya manusia,” jelas Anwar, Minggu (13/7), sebagaimana dilansir antaranews.com.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah mendorong Muhammadiyah untuk melakukan merger antar BPRS milik persyarikatan sebagai langkah awal menuju pendirian BUS. 

Harapannya, melalui konsolidasi BPRS yang kuat, Muhammadiyah bisa menjadi pemain penting di sektor keuangan syariah nasional.

BACA JUGA:Mirip Maldives! Danau Bak Blau di Enggano Siap Jadi Primadona Wisata Bengkulu

BACA JUGA:Kasus Pneumonia Naik, Pemkot Bengkulu Minta Orang Tua Jangan Anggap Remeh Batuk Pilek Anak

Sebagai bentuk dukungan, PP Muhammadiyah telah mengeluarkan Surat Imbauan Nomor 124/HIM/I.0/C/2025 yang mengajak seluruh unsur persyarikatan, dari Organisasi Otonom (Ortom) hingga Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), untuk menempatkan dana pihak ketiga (DPK) serta melakukan transaksi keuangan melalui Bank Syariah Matahari (BSM).

Langkah ini, menurut Anwar, merupakan strategi untuk memperkuat kemandirian ekonomi umat, memperluas dakwah dalam bidang keuangan, sekaligus mendorong tumbuhnya nilai-nilai ekonomi syariah yang inklusif.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, juga menyampaikan bahwa proses konversi BPR Matahari ke BPRS Matahari telah sah dan tengah dipersiapkan untuk menjadi induk dalam penggabungan BPRS Muhammadiyah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: