BENGKULU – Seorang Pemuda berinisial YK (25) warga Kelurahan Lempuing nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Tubuh korban ditemukan tergantung dengan seutas tali di dalam kamarnya. Peristiwa kemarin (5/6) sekitar pukul 14.00 WIB itu sempat menghebohkan warga sekitar. Jasad korban pertama kali ditemukan kakaknya, Fi (42) yang curiga melihat adiknya tidak keluar kamar.
Saat pintu kamar didobrak terlihat tubuh korban sudah kaku tergantung dengan seutas tali di lehernya. Diketahui juga, dua hari sebelum gantung diri, YK sempat berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara minum cairan deterjen. Namun aksi nekat YK itu berhasil diketahui kakaknya, Fi, yang mendengar adiknya muntah- muntah usai minum cairan deterjen. Oleh Fi, adiknya diberikan susu beruang hingga kondisinya pulih. Namun tak disangka, YK rupanya memang benar-benar ingin mengakhiri hidupnya. Pantauan Rakyat Bengkulu di TKP, polisi menemukan sepucuk surat yang ditulis korban yang isinya meminta agar tiga kakaknya menjaga orangtua mereka dan berharap anggota keluarga yang lain tetap bahagia. Dikatakan, Fi kakak sulung korban, selama ini YK dikenal pendiam. Kalaupun punya masalah tidak tidak pernah menceritakan kepada keluarga. Namun YK dikenal juga sangat sayang kepada keluarga dan keponakannya. Ia pun tidak habis pikir kalau adiknya itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. “Dua hari yang lalu dia pernah meminum deterjen, kami mengetahui saat melihat ia muntah-muntah tercium bau deterjen. Namun saat itu ia berdalih salah minum, dikiranya itu sirup,” sampai Fi. Ditambahkanya, keluarga tidak firasat apapun. Korban juga dalam keadaan baik-baik tidak menampakan hal yang mencurigakan. Sebelum kejadian korban ini baru pulang dari kerja sekitar pukul 12.00 WIB. “Dia baru pulang langsung makan, saat itu sempat dia bilang, uni (panggilan kakak perempuan, red) mau keluar pergilah saya ambil makan sendiri saja,” ungkap Fi. Ditambahkan Fi, adiknya itu sebelumnya pernah mau pergi ke Jakarta ingin jalan-jalan. Namun saat sudah berangkat, ketika tiba di Pino Raya, YK disuruh putar balik lantaran masih masa pendemi Covid-19 warga. Kapolres Bengkulu AKBP. Pahala Simanjuntak, S.IK melalui Kapolsek Ratu Agung Iptu. Fajri Amelia Putra, S.IK mengatakan, saat tiba di TKP, posisi korban maish tergantung di kusen jendela. “Tadi olah TKP dan langsung membawa korban ke RS Bhayangkara untuk dilakukan Visum,” sampai Fajri. Dari TKP pihaknya mengamankan dua unit HP dan satu pucuk surat yang dibawa oleh penyidik. Suami Tewas Minum Racun Sementara itu, kasus bunuh diri juga terjadi di Kabupaten Kaur. Tulus Hutagalung (40) warga Desa Tinggi Ari Kecamatan Tanjung Kemuning, kemarin (5/6) sekitar pukul 13.00 WIB meninggal dunia setelah mendapat penawaran medis selama 17 jam. Tulus meninggal setelah menenggak racun rumput pada hari Kamis (4/6) sekitar pukul 20.30 WIB di rumahnya. Karena racun sudah menjalar hingga ke jantung, nyawa korban pun tidak bisa terselamatkan oleh pihak medis. Data terhimpun, Tulus diduga nekat menenggak racun rumput setelah putus asa karena selalu ribut dan bertengkar dengan istrinya. Sehingga korban malam itu diam-diam dan tanpa sepengetahuan istrinya nekat menenggak racun rumput merek Turmadan. Namun setelah racun tersebut masuk dalam tenggorokan baru lah korban sadar dan memanggil istrinya yang saat itu berada di rumah tetangga. Salah satu tetangga korban, Dito yang mendengar suara itu langsung mendatangi korban di rumahnya. Saat itu lah Dito melihat kalau korban sudah tergeletak di lantai dalam rumah korban dengan mulut berbuah dan muntah-muntah. “Awalnya korban kritis dan mendapatkan perawatan di RSUD Kaur namun tadi siang menghembuskan napas terakhir. Kita tetap akan menyelidiki kasus ini, namun untuk sementara motif korban nekat minum racun karena sering ribut dengan istrinya,” kata Kapolres Kaur AKBP Puji Prayitno, S.IK melalui Kapolsek Tanjung Kemuning Iptu Pidraini Gumay kemarin. (juu/cik)Selamat Minum Deterjen, Pilih Gantung Diri
Sabtu 06-06-2020,13:20 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :