Listrik Kantor KPID Diputus

Kamis 11-06-2020,14:07 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bengkulu, Ratimnuh menyampaikan sejak Januari kemarin pihaknya belum menerima dana hibah dari Provinsi Bengkulu. Hal itu berdampak pada administrasi di kantor yang beralamat di Kelurahan Padang Harapan tersebut.

Sehingga kemarin (10/6) PLN ULP Nusa Indah Kota Bengkulu mengambil tindakan tegas terhadap pelanggan yang menunggak pembayaran tagihan sambungan listriknya langsung diputus. Ini dikarenakan pihak KPID sejak Januari lalu belum membayar listrik. “Dana dari Pemda memang belum cair. Karena di dalam termasuk PWI juga belum cair. Itukan berbarengan,” kata Ratimnuh, Rabu (10/6).

Dikatakannya, dari dana hibah tersebut nantinya akan digunakan untuk biaya akomodasi dari KPID. Dimana salah satunya untuk pembayaran listrik dan untuk pembiayaan rutin dari agenda Komisi penyiaran ini. Selain itu juga akan digunakan untuk membayar gaji para karyawannya.

“Harapan kami ya agar segera cair, kan ada 21 tenaga kontrak dengan lima komisioner,” tambahnya.

Ditambahkan, Komisioner KPID Provinsi Bengkulu, Indah Budiyanti, mengatakan sebelum dilakukan pemutusan listrik pihaknya telah meminta keringanan kepada pihak PLN. Dan menjanjikan akan segera melunasinya, setelah cairnya dana hibah itu.

“Itukan kantor milik Pemprov dan anggaran sudah ada. Cuma belum cair, jadi kita belum bisa bayar. Karena kan anggaran sudah di jamin oleh APBD,” kata Indah. Ia pun menjelaskan hal serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Namun, pihaknya berinisiatif untuk melakukan pembayaran dari kantong pribadi secara bergantian antar komisionernya.

Namun pada bulan inilah, pihaknya kesulitan dalam melakukan pembayaran listrik ini. “Sebelumnya, keuangan kita lagi enak. Saling menutupi, namun bulan ini kadang pak ketua, ganti an dengan yang lainnya. Untuk menutupi biaya operasional,” imbuhnya.

Untuk menutupi biaya tagihan listrik itu, tidak bisa dilakukan saat ini dikarenakan dalam masa pandemi Covid-19. Sehingga berimbas pada perekonomian. Untuk itu, keuangan pun menjadi sulit dari sebelumnya. “Paling sebulan, dua bulan sudah cair. Mungkin karena Covid-19 ya makanya lama cair. Kami saja sejak Januari belum gajian,” tukasnya. (war)

Tags :
Kategori :

Terkait