BENGKULU – Semua pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) dinyatakan sembuh total. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan data kemarin (20/6) ada penambahan kasus sembuh sebanyak 3 orang, yaitu kasus 06 asal Kabupaten Kepahiang, kasus 07 asal Kabupaten Kepahiang dan kasus 67 asal Kabupaten BS.
Sehingga total pasien sembuh hingga kemarin berjumlah 71 orang. "Untuk saat ini total sembuh kita menjadi 71 kasus,” ujarnya. Dengan bertambahnya kasus sembuh di BS ini, sehingga tidak ada lagi kasus konfirmasi dirawat atau dalam masa isolasi. Dengan demikian, Kabupaten Bengkulu Selatan saat ini tidak ada lagi kasus positif Covid-19, menyusul Kabupaten Rejang Lebong yang kasus pertamanya juga sudah sembuh. Sementara itu, angka kasus konfirmasi Covid-19 di Provinsi Bengkulu pers Sabtu (20/6) bertambah 9 kasus dari 64 sampel yang diperiksa. Semuanya berasal dari Kota Bengkulu. Sehingga total kasus konfirmasi menjadi 116 orang. Terdapat satu keluarga dalam penambahan kasus ini. “Dari kasus tambahan 9 orang ini, yaitu kasus 108, 109, 110 merupakan satu keluarga. Pengembangan tracking dari kasus 101 diambil swab dari keluarga terdekat, suami dan 2 orang anak,” jelas Herwan. Kasus tambahan lainnya, sambung Herwan, juga ada berasal dari keluarga terdekat pengembangan kasus 104, yaitu kasus 113 dan 114. Kemudian untuk kasus 111, berasal dari rapid tes reaktif, dan kasus 115, kasus 116 dengan keluhan gejala klinis yang keduanya saat ini menjalani perawatan di salah satu rumah sakit rujukan di Kota Bengkulu. Semua kasus tambahan ini sudah dikoordinasikan dengan Dinkes Kota agar dilakukan penanganan dan tracking. “Penambahan 9 kasus ini sangat mengagetkan kita, karena setelah 14 hari terakhir rata-rata 1 kasus dan 6 hari terakhir rata-rata 3 kasus. Harapan kita menjelang new normal ini, kasus kita kembali mendatar,” ucap Herwan. Sementara itu, SB (55) pasien kedelapan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten BS akhirnya dinyatakan sembuh usai dilakukan evaluasi swab kedua kemarin (20/6). Sebelumnya, SB menjalani perawatan isolasi selama 1 bulan penuh. Dengan keluarnya hasil swab kedua, membuat SB sepenuhnya dinyatakan sembuh. Hingga kemarin di Kabupaten BS tidak ada lagi pasien Covid-19. Hal ini ini disampaikan Bupati BS, Gusnan Mulyadi, SE, MM dalam konferensi pers di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS. Dalam keterangannya, SB sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Bupati mengharapkan warga sekitar lingkungan SB bisa kembali menerima dan mulai menjalankan rutinitas seperti biasa tanpa merasa cemas tertular Covid-19. Terpisah, SB saat diwawancarai mengaku lega bisa pulang ke rumah, sebab menjalani isolasi selama satu bulan di Rusunawa Padang Panjang merupakan hal yang sulit, apalagi dalam keadaan terpapar Covid-19. “Tentunya sangat bahagia bisa kumpul bersama keluarga lagi. Masyarakat tidak perlu takut karena saya sudah sembuh,” tutur SB. Kontroversi Dexanethasone Belum ada sikap tegas penggunaan Dexamethasone untuk pasien Covid-19 di Indonesia. Meski Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengapresiasi hasil temuan peneliti Universitas Oxford, Inggris. Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof Zubairi Djoerban SpPD menyatakan bahwa seharusnya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mendukung terapi dengan Dexamethasone. BPOM sendiri sebelumnya secara tegas mengatakan belum menyetujui atau menolak obat ini untuk terapi. Dalam keterangannya, BPOM hanya menyatakan bahwa belum ada obat spesifik untuk Covid-19. Dexamethasone digunakan untuk kasus tertentu dan bukan untuk pencegahan atau vaksin. "Penelitian ini baik," kata Zubairi. Lebih lanjut dia menyatakan bahwa obat ini dalam penelitiannya digunakan untuk pasien dengan alat bantu pernapasan seperti ventilator. Pemakaiannya pun diawasi dokter dam hanya 10 hari. Dari hasil penelitia juga menunjukkan pasien membaik dengan risiko kematian turun. Sementara untuk pasien tanpa alat bantu napas tidak memberikan efek apapun. Dari alasan tersebut, Zubairi menyatakan bahwa BPOM sebagai lembaga yang berwenang harusnya memberikan respon negatif. Tanpa ijin dari BPOM maka tidak bisa digunakan dalam terapi Covid-19 di tanah air. Respon lain ditunjukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Soal penggunaan obat dexametasone ini, YLKI meminta pemerintah memberi imbauan tegas terkait penggunaannya. Meski sudah digunakan di beberapa negara lain untuk membantu pasien Covid-19, namun belum ada pernyataan resmi dari pemerintah bahwa obat itu boleh digunakan secara luas. Ketua YLKI Tulus Abadi menegaskan bahwa kendati bisa digunakan, seharusnya ada kekhususan untuk pasien dengan kondisi kronis saja. Fungsinya tidak sama seperti masker atau cairan hand sanitizer yang digunakan untuk upaya preventif, sehingga bisa didapatkan secara bebas. Pernyataan bahwa obat ini bisa digunakan dalam konteks Covid-19 pun masih dianggap kebetulan oleh Tulus. Belum ada pernyataan resmi dari lembaga kesehatan dunia WHO. "Itu baru level kebetulan saja. Pada dasarnya buka untuk obat Covid-19 karena belum ada bukti klinisnya," komentar Tulus kemarin. Melihat banyaknya produk mulai ditemukan secara bebas, bahkan dijual secara online, perlu peran pemerintah mencegah panic buying. "Badan POM dan Kemenkes harus memberikan penegasan bahwa belum ada obat yang efektif untuk Covid-19. Termasuk dexametasone," lanjutnya. Larangan itu pun harus dipastikan bisa tersampaikan secara luas, sampai ke masyarakat daerah yang akses informasinya tak selancar di kota-kota besar. Sampai saat ini, YLKI belum menerima keluhan dari masyarakat dalam penggunaan obat tersebut. Namun, Tulus mewanti-wanti agar masyarakat tidak mudah termakan sugesti bahwa dexametasone bisa mengurangi risiko yang ditimbulkan Covid-19. "Jangan dikonsumsi tanpa petunjuk dokter," tegas Tulus. Alih-alih bingung masalah obat, dia menyarankan masyarakat tetap berpegang pada kebiasaan yang sudah diterapkan untuk mengurangi risiko tertular. Seperti penggunaan masker dan menjaga jarak fisik. Apalagi setelah ini pemerintah menerapkan new normal, sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan menjaga diri masing-masing. (key/tek/jpg)Semua Pasien Positif Covid-19 di Bengkulu Selatan Sembuh
Minggu 21-06-2020,12:19 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :