Tiap Detik Diakses 157 Orang, Keluhkan Sistem Online

Selasa 30-06-2020,13:19 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA jalur zonasi sudah dibuka sejak Minggu (28/6). Masyarakat masih mengeluhkan sistem online PPDB yang sulit diakses. Bahkan meskipun sudah online, orangtua/wali dari siswa masih harus mengantar langsung Kartu Keluarga (KK) dengan alasan untuk validasi.

Seperti yang ditemukan oleh Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Bengkulu pada saat turun langsung ke SMA, Senin (29/6). Rata-rata mengeluhkan jaringan sistem online milik dikbud provinsi, karena sulitnya untuk mengakses pendaftaran. Belum lagi meskipun pendaftaran dilakukan melalui daring, namun calon siswa ketika sudah bisa mendaftar diminta untuk mengantarkan KK ke sekolah.

“Ada keluhan dari orangtua yang sulitnya menembus akses sistem online PPDB. Sampai ada yang berulangkali mencoba. Ujung-ujungnya juga harus bawa KK ke sekolah dengan alasan validasi. Ini juga harus diperhatikan jangan sampai menimbulkan kerumunan,” kata Kepala Keasisten Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan Bengkulu Hendra Irawan.

Lanjutnya, Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Bengkulu membuka posko pengaduan PPDB sejak pendaftaran PPDB SMK. Masyarakat yang memiliki keluhan atau permasalahan terkait PPDB SMA/SMK/MA, SMP/MTS, SD/MI dapat mendatangi Kantor Perwakilan Ombudsman atau menghubungi call center WhatsApp 0811-9723-737. Apabila terdapat suatu bentuk pelayanan publik yang dirasa perlu untuk diperbaiki terkait dengan PPDB. Sehingga proses pelaksanaan PPDB berjalan sesuai peraturan yang ada.

Keluhkan Sistem Online

“Apapun keluhan, kalau ada kendala atau permasalahan silahkan sampaikan ke posko pengaduan PPDB Ombudsman Bengkulu,” imbuhnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Eri Yulian Hidayat, M.Pd, menerangkan, perdetik ada 157 orang yang mencoba mengakses sistem PPDB online, permenitnya ada 9.444 orang dan perjamnya mencapai 566.635 orang. Kondisi inilah yang mengakibatkan jaringan menjadi terganggu.

“Perlu diketahui oleh masyarakat, kalau perdetik yang mengakses PPDB ini ada 157 orang. Sejak dimulai sudah 10 juta orang lebih. Yang mencoba masuk bukan hanya si calon siswa saja, tapi orangtuanya, saudara-saudaranya juga,” terang Eri.

PPDB secara online untuk SMK dan 3 jalur PPDB SMA (afirmasi/pemegang Kartu Indonesia Pintar, dan penerima manfaat program bantuan pemerintah lainnya, perpindahan orangtua/wali) dan prestasi) ditutup 27 Juni. Sementara itu PPDB SMA jalur penerimaan berdasarkan zonasi dimulai tanggal 28 Juni-6 Juli dengan persentase 60 persen dari daya tampung sekolah. Pendaftaran juga dilakukan secara online dan offline khusus sekolah tertentu.

“PPDB jalur zonasi masih berlangsung sampai tanggal 6 Juli,” sambung Eri. Sebagaimana diketahui kuota daya tampung SMA/SMK se Provinsi Bengkulu mencapai 37 ribu lebih. Terdiri dari, kuota daya tampung SMA kurang lebih 22.326 dan daya tampung SMK sekitar 14.926.

PPDB Jalur Zonasi Dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Bengkulu telah dibuka. Ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Nopri Walihan, S.Pd, MM, ia mengatakan proses seleksi jalur zonasi ini akan berlangsung mulai dari 29 Juni hingga 02 Juli 2020 mendatang.Ia berharap dengan ini agar standar protokol kesehatan dalam PBDB jalur zonasi ini tetap terpenuhi.

"PPDB ini tetap jalankan Protokol Kesehatan, kepada warga yang akan menyekolahkan anaknya supaya tidak berbarengan datang ke sekolah," kata Nopri.

Hal serupa pun diterapkan pada PPDB SDN 62 kota Bengkulu, walaupun saat ini untuk bangunan sekolah sekolah ini, masih satu atap di gedung SDN 51 Kota Bengkulu. Kepala SDN 62 Kota Bengkulu, Tutik Sunarsi, S.Pd, menyampaikan SDN 62 membuka pendaftaran siswa baru sebanyak 2 rombongan belajar (rombel) pada tahun ini.

“Alhamdulillah, masyarakat masih mempercayai SD 62, hari ini (kemarin.red) sudah 22 peserta yang mendaftar,” jelasnya.

Ditambahkannya, namun untuk 2 Rombel itu, tergantung dari jumlah siswa yang mendaftar. Apakah kuota per Rombelnya nantinya akan ditentukan berdasarkan jumlah siswa yang dimiliki. Sementara terkait dengan status gedung saat ini. Dimana masih menumpang dengan SDN 51, pihak sekolah berharap agar mendapatkan gedung sendiri, yang dapat mereka gunakan untuk kegiatan belajar mengajar seperti sebelumnya.

“Kondisinya seperti ini, yang mendaftarkan ke SDN 62 lantaran suka dengan cara gurunya mengajar. Ya harapan agar SDN 62 segera memiliki gedung,” tambahnya.

Sementara itu, PPDB di SDN 51 Kota Bengkulu juga mengalami peningkatan, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Panitia PPDB SDN 51 Kota Bengkulu, Euis Trianingsih, S. Pd mengatakan saat ini, pihaknya memiliki kuota siswa, sebanyak dua Rombel.

"Jadi 56 kuota yang akan kami terima, tahun ajaran baru sekarang kita laksanakan sesuai juknis yang ditetapkan pemerintan," kata Euis.

Namun ditambahkan dengan protokol kesehatan. Sehingga apabila ada wali murid yang hendak mendaftarkan anaknya, wajib memakai masker. Bila tidak pakai masker, pihaknya akan menolak, sampai menggunakan masker. Selain itu, pihaknya dalam PPDB jalur zonasi hari pertama kemarin, sempat terkendala  dengan domisili. Pasalnya kebanyakan dari wali murid, merupakan pendatang yang domisilinya disini.

"Jadi kita terima karena zonasi nya disini, dan telah memenuhi syarat. Salah satu ada surat dari RT yang menyatakan mereka domisili disini," tutupnya. (key/war)

Tags :
Kategori :

Terkait