Puluhan Aset Belum Bersertifikat

KEPAHIANG – Kurang lebih 36 aset berupa bangunan beserta tanah milik Pemkab Kepahiang, hingga saat ini belum memiliki sertifikat. Jumlah tersebut terdiri dari 6 bangunan milik Dinas Kesehatan dan 30 bangunan sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kendati demikian, dari 36 aset tersebut, saat ini 19 diantaranya tengah dalam proses penerbitan sertifikat. Pemkab Kepahiang menargetkan akhir tahun ini mampu menyelesaikan sertifikat 30 aset dari jumlah 36 aset yang ada. Kabag Pemerintahan Setkab Kepahiang, Iwan Zamzam Kurniawan, SH mengatakan, sisa 36 bangunan lagi yang belum disertifikatkan secara bertahap akan dituntaskan. Karena anggaran yang tersedia tidak mencukupi pensertifikatan secara langsung. "Tahun ini target kita adalah menuntaskan 30 sertifikat yang seluruhnya sekolah dan bangunan kesehatan. Sekarang kita masih kesulitan untuk terjun ke lapangan bersama BPN Kepahiang, karena adanya wabah Covid 19 ditambah sekolah masih libur. Tapi kita yakin target kita akan tuntas sesuai dengan harapan," sampai Iwan. Iwan mengimbau kepada OPD, bila lahannya belum bersertifikat silakan ajukan kepada Bagian Pemerintahan Setkab Kepahiang sehingga bisa diproses lebih lanjut. "Silakan sampaikan berkasnya dengan kita. Setiap tahun kita mempunyai target untuk proses penyertifikatan. Sehingga ke depan lahan milik Pemkab Kepahiang memiliki legalitas hukum karena sudah ada sertifikatnya," jelasnya. Diketahui hingga saat ini Pemkab Kepahiang sudah berhasil menuntaskan penyertifikatan 110 hektare lahan miliknya. Di tahun ini, selain ada 58 lahan, juga ada sekitar 40 persil lahan lagi yang belum bersertifikat, dan diharapkan bisa dituntaskan pada tahun ini juga. "Kita optimis akan tuntas 100 persen. Kepada pihak lain termasuk pemerintah provinsi yang memiliki beberapa lahan diantaranya, kami berharap bisa memberikan kemudahan dalam proses hibah. Sehingga tidak ada kendala dalam pembuatan sertifikat," demikian Iwan. (sly)