BENGKULU - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada tahun ini direncanakan akan tetap menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk para siswa-siswi di SMP dan SD Kota Bengkulu. Ini disampaikan Oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Bengkulu melalui Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Nopri Walihan, S.Pd, MM. Ia menjelaskan saat ini pihaknya telah menyiapkan skenario terkait program PJJ yang akan dilakukan nanti pada saat dimulainya tahun ajaran baru.
"Jadi ini memang waktunya kita asumsikan enam bulan atau satu semester. Bersyukur kalau itu tidak sampai enam bulan. Mudah-mudahan baru beberapa waktu saja," kata Nopri, kemarin. Kendati demikian, ia berharap pembelajaran melalui daring atau jarak jauh tersebut. Dilangsungkan dalam waktu yang tidak lama, Ia pun berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. sehingga para siswa siswi di Kota Bengkulu dapat kembali belajar di sekolah mereka masing-masing. "Walaupun kita sudah mendesain sedemikian mungkin, bentuk PJJ yang akan kita lakukan. Yaitu kembali benar benar normal," tambahnya. Sementara terkait dengan beberapa rencana sekolah swasta, yang dikabarkan akan kembali membuka KBM dengan tatap muka secara langsung. Sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan secara tertulis. Mengingat ada aturan di Kota Bengkulu, apabila sekolah hendak melakukan KBM secara tatap muka. Maka harus dengan izin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bengkulu. Yang sebelumnya harus melalui rekomendasi dari pihak Diknas kota Bengkulu. "Yang kami tahu, sekolah mengajukan tatapan muka pada 13 Juli nanti. Untuk mengenalkan sekolah kepada siswa baru, namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Kalau kondisi normal itu seperti MOS," imbuh Nopri. Dikatakannya, dari laporan yang didapat, saat masa pengenalan siswa baru itu. Ada semacam arahan, minimal pembagian kelas. Ini dilakukan untuk mencegah, siswa baru di satu sekolah yang tidak mengenali kondisi sekolah barunya. "Kan lucu, suswa gak tau gurunya, kelasnya mana, atau lingkungan sekolahnya sama sekali dia tidak mengenali. Menunggu enam bulan kedepan gitu kan," tambahnya. Ia menjelaskan, bahwa hal itu masih dikaji. Ada kemungkinan, itu diperbolehkan dengan catatan mematuhi protokol kesehatan. Kalau kondisi normal itu seperti MOS, tapi para siswa ini, dikumpulkan dengan protokol kesehatan. Dengan memberikan arahan dan mengenalkan gurunya. "Juga disampaikan bahwa kita sudah masuk sekolah tapi proses KBM tetap melalui daring," ucap Nopri. Berdasarkan Kalender Pendidikan (Kaldik) para siswa ini akan masuk sekolah pada tanggal 13 Juli nanti. Iya menjelaskan bahwa masuk sekolah itu bukan berarti para siswa dan guru harus datang ke sekolah. Namun, tetap belajar dirumah, mengingat pandemi Covid-19 masih ada sekarang ini. Namun direncanakan untuk para siswa baru, nantinya akan diatur untuk masa pengenalan lingkungan sekolah. "Itu kan mengenalkan kelas barunya, jadi menginformasikan. Sekaligus mengobati kerinduan siswa akan suasana sekolah. Tapi catatan harus patuhi protokol kesehatan," tutupnya. (war)SD dan SMP Pembelajaran Jarak Jauh
Rabu 08-07-2020,11:02 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :