Masa Orientasi Siswa dengan Protokol Kesehatan

Senin 13-07-2020,11:57 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Berdasarkan kalender akademik tahun ajaran baru akan dimulai hari ini (13/7). Dari data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu terdapat 5 kabupaten sudah ditetapkan zona hijau. Meliputi, Kabupaten Lebong, Mukomuko, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur. Sedangkan Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah masih zona kuning, dan Kabupaten Kepahiang dan Kota Bengkulu masih berada dalam zona orange. Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah menyampaikan untuk sekolah yang berada di zona hijau, diizinkan untuk membuka kembali sekolah dengan kegiatan tatap muka.

"Jadi kita tetap dibagi zona, kalau di zona hijau itu diperbolehkan dengan menggunakan protokol kesehatan. Tapi untuk di zona kuning dan orange itu juga diperbolehkan namun terbatas sekali," kata Rohidin, kemarin.

Dikatakannya, bisa saja nanti orang tua siswa didik baru dipanggil ke sekolah. Dimana pertemuan tersebut dengan menggunakan penerapan protokol kesehatan. Yang jaraknya nanti diatur sedemikian rupa sesuai dengan physcial distence, dan berjauhan satu sama lain.

"Guru harus ekstra kerjanya, kalau dulu kan sekali tatap muka orang tua di kumpulkan semua namun sekarang bisa saja hanya per kelas," tambahnya.

Ia mengatakan dalam pengenalan sekolah dan masa orientasi siswa didik baru sebaiknya dilakukan tatap muka. Namun dikarenakan pandemi saat ini, mengakibatkan bagi pihak sekolah dan siswa terbatas melakukan pertemuan. Tatap muka memang harus, lanjutnya, karena bagaimanapun juga mereka merasa menjadi bagian dari sekolah.

" Jadi apabila mereka tidak pernah didatangkan ke sekolah bisa jadi mereka tidak merasa menjadi siswa baru. Nanti akan didatangkan di sekolah dengan waktu yang terbatas dan memakai protokol kesehatan," ucap Rohidin.

Disisi lain, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, menuturkan untuk metode pembelajaran siswa saat ini masih menggunakan via daring. Khususnya bagi sekolah sekolah di zona orange dan kuning. Pihaknya belum mengharapkan dibukanya sekolah pada zona itu.

"Mereka belum dianjurkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka, mereka dianjurkan untuk melakukan pembelajaran daring namun gurunya tetap dari sekolah. Sehingga difasilitasi oleh pihak sekolah, mereka memberikan pembelajaran dari sekolah. Tapi anak-anak tetap berada di rumah ini harapan kita," kata Eri.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya mempersilakan untuk sekolah menggunakan trik-trik lain, yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan sekolah terhadap siswa didik baru nya.

 "Untuk hari pertama minimal mereka melihat sekolahnya. Dan nanti sekolah akan membagi  presentasi pertemuan, dimana tetap menerapkan protokol kesehatan," tukasnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Nopri Walihan, S.Pd, MM, bahwa pada tanggal 13 Juli nanti, pihak mempersilahkan untuk pihak sekolah berkreasi, dalam pengenalan lingkungan sekolah terhadap para peserta didik barunya.

"Maksudnya tidak juga mengharuskan para peserta didik baru itu untuk memakai seragam," kata Nopri.

Ia  jugamenjelaskan bahwa masuk sekolah itu bukan berarti para siswa dan guru harus datang ke sekolah. Namun, tetap belajar dirumah, mengingat pandemi Covid-19 masih ada sekarang ini. Namun direncanakan untuk para siswa baru, nantinya akan diatur untuk masa pengenalan lingkungan sekolah.

" Itu kan mengenalkan kelas barunya, jadi menginformasikan. Sekaligus mengobati kerinduan siswa akan suasana sekolah. Tapi catatan harus patuhi protokol kesehatan," tutupnya.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Ahmad Umar mengatakan, sudah ada surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang pembelajaran di kelas.

Pembelajaran di kelas dapat dilakukan di wilayah zona hijau kasus Covid-19. Kemudian, mendapatkan persetujuan dari gugus tugas setempat. Jika kriteria terpenuhi, kanwil Kemenag provinsi atau kantor Kemenag kabupaten dan kota dapat menyetujui madrasah menjalankan pembelajaran tatap muka.

Kepada madrasah yang berada di zona hijau dan memulai pembelajaran di kelas, Umar memohon supaya tetap berhati-hati. ’’Tetap mawas diri,’’ katanya. Pengelola madrasah, guru, maupun siswa untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, berdoa supaya diberi kelancaran.

Umar mengatakan, kesehatan dan keselamatan anak harus diutamakan ketimbang mengejar materi pembelajaran. Dia meminta sekolah atau masyarakat secara umum tidak sembrono. Umar meminta sekolah dan masyarakat tidak menganggap sepele pandemi Covid-19. ’’Apalagi, ini masalah kesehatan. Virusnya tidak kelihatan. (Harus, Red) waspada lahir dan batin,’’ jelasnya.

Sementara itu, untuk madrasah yang masih menjalankan pembelajaran jarak jauh karena berada di zona kuning, oranye, bahkan merah, Umar meminta tetap bersabar. Dia menjelaskan, Kemenag sudah berupaya maksimal memberikan layanan pembelajaran jarak jauh berbasis internet. Misalnya, bekerja sama dengan provider untuk menyediakan paket internet murah. Bahkan, paket internet gratis untuk siswa miskin. (war/jpg)

Tags :
Kategori :

Terkait