BENGKULU - Tahun ajaran baru tahun 2020/2021 kemarin sudah digelar. Sekolah pun telah melakukan Pengenalan Lingkungan Sekolah (LPS). Walikota Bengkulu Helmi Hasan memastikan bahwa untuk hari ini, semua sekolah akan melaksanakan pembelajaran jarak jauh, sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat.
"Ada saya dapat laporan itu bukan masuk, karena sebagian sekolah juga kepengen untuk ketemu dengan siswa-siswinya. Tapi untuk besok (hari ini,red) tidak ada lagi," kata Helmi, Senin (13/7). Dikatakannya, pengenalan lingkungan sekolah kemarin juga dilakukan, untuk membagikan paket buku oleh sekolah. Bukan untuk melakukan pembelajaran tatap muka seperti biasa sebelum adanya Covid-19. Kendati demikian, ada beberapa laporan bahwa masih ada beberapa sekolah yang hendak melakukan pembelajaran dengan tatap muka langsung. Ia pun akan melakukan persuasif agar sekolah tersebut akan melakukan pembelajaran sesuai dengan pemerintah pusat. Mengingat di kota Bengkulu sendiri masih dalam zona orange. "Kita inglgatkan bahwasanya kegiatan belajar mengajar, sesuai dengan keputusan pemerintah pusat itu masih dilakukan di rumah. Tentu kita akan silaturahim dan Ingatkan," tambahnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Rosmayetti mengatakan pihaknya mempersilakan untuk pihak sekolah berkreasi, dalam pengenalan lingkungan sekolah terhadap para peserta didik barunya.Ia jugamenjelaskan bahwa masuk sekolah itu bukan berarti para siswa dan guru harus datang ke sekolah. Namun, tetap belajar di rumah, mengingat pandemi Covid-19 masih ada sekarang ini. Namun direncanakan untuk para siswa baru, nantinya akan diatur untuk masa pengenalan lingkungan sekolah. "Itu kan mengenalkan kelas barunya, jadi menginformasikan. Sekaligus mengobati kerinduan siswa akan suasana sekolah. Tapi catatan harus patuhi protokol kesehatan," katanya. Terpisah, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Kota Bengkulu, Siti Jalilah mengatakan pihaknya telah melakukan pengenalan sekolah dengan mengundang para wali murid untuk siswa didik baru. Pertemuan tersebut, menerapkan protokol kesehatan dengan kapasitas pertemuan yang sebentar, sesuai dengan imbauan Walikota Bengkulu. " Tadi jam 9 sudah selesai, kita sampaikan kepada orang tua bahwa pembelajaran akan menggunakan daring," kata Siti Dijelaskannya, saat pertemuan itu, mayoritas orang tua antusias terhadap pembelajaran yang akan dilakukan di rumah tersebut. Mengingat demi kesehatan para siswa didik sendiri, agar terhindar dari paparan Covid-19. "Belajar dari bulan sebelumnya, kita selalu kuatkan guru untuk melakukan kewajiban mereka. Meskipun agak berat, tapi insyaallah bisa," harapnya. Untuk diketahui, pihaknya telah menyiapkan beberapa tim, yang berisi 4 guru dalam memantau kegiatan pembelajaran via daring itu. Dimana tim ini, akan siap membantu baik untuk siswa, wali murid, maupun rekan sesam guru. Apabila terjadi kendala teknis, dalam pembelajaran nanti. "Kendala juga ada di waktu pembelajaran anak, karena belum tentu semau wali murid. Bisa atau memiliki waktu untuk menemani anak dalam pembelajaran ini," tambahnya. Untuk menyiasati hal itu, pihaknya berencana bagi siswa yang benar-benar tidak dapat melakukan pembelajaran via daring itu. Maka akan dilakukan pembelajaran di sekolah. Dengan menerapkan protokol kesehatan dan physical distance. Dimana maksimal lima anak dalam satu kelas, dengan satu orang guru. " Untuk SD memang harus ada perhatian ekstra ya, mengingat usianya masih belia," tutupnya. Efektifkan Pembelajaran Jarak Jauh Walikota Bengkulu Helmi Hasan menyampaikan pihaknya telah berkerjasama dengan PT XL Axiata. Ini guna mendukung pembelajaran jarak jauh yang akan dilakukan oleh sekolah di Kota Bengkulu. Mengingat pada pandemi Covid-19 ini, dalam dunia pendidikan masih mengambil kebijakan siswa belajar di rumah. "Persoalannya adalah kita harus menyiapkan ni, salah satunya adalah cara yang kemudian untuk kegiatan pembelajaran itu tetap efektif walaupun dilakukan di rumah. dan juga akan bekerja sama dengan televisi lokal untuk pembelajaran anak. Tapi itu saja tidak akan maksimal," kata Helmi, kemarin. Oleh karena itu, pihaknya juga sekarang ini bekerja sama dengan XL untuk menyediakan modemnya. Ini digunakan untuk menunjang kinerja sekolah dalam melaksanakan pembelajaran via daring nanti. "Dan juga kuotanya akan ada subsidi, dari XL, anggaran dari dana BOS, ada juga dari APBD untuk menutupi kekurangannya," tambahnya. Sehingga tidak ada alasan lagi, lanjut Helmi, bahwa kegiatan belajar mengajar di rumah itu membuat siswa dan wali murid menjadi susah. Apalagi untuk pihak guru, karena kan membutuhkan kuota di situ. Maka akan ditunjang dengan adanya modem ini. "Kita masih menunggu kebijakan dari pusat, untuk batas akhir pembelajaran via dari itu," tukas Helmi. Selain,mengadakan modem untuk 24 sekolah itu. Pemkot Bangkulu juga memberikan sebanyak 24 unit smartphone kepada beberapa nelayan. Helmi membeberkan bahwa PT XL Axiata juga meluncurkan aplikasi untuk nelayan yakni “Laut Nusantara”. “ Aplikasi dari PT XL Axiata ini untuk alat pendeteksi keberadaan ikan. Jadi nantinya memudahkan untuk menangkap ikan," tukasnya. Dikatakannya, dengan aplikasi itu mempermudah para nelayan untuk mencari ikan. Tanpa harus keliling mencari keberadaannya serta juga digunakan sebagai alat komunikasi untuk menentukan titik koordinat nelayan itu. "Belajar dari pengalaman kemarin, ABK Cinta Bundo yang sampai hari ini belum ketemu. Tentu kita ingin hal ini tidak terulang kembali," harap Helmi. Untuk diketahui, Rabu nanti akan dipraktekan Bagaimana teknologi ini dapat mempermudah lain untuk mencari ikan. (war)Tidak Ada Pembelajaran Tatap Muka
Selasa 14-07-2020,11:18 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :