BENGKULU – Asisten Setdaprov Yuliswani mengatakan untuk menekan angka kemiskin di Provinsi Bengkulu bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemprov Bengkulu. Melainkan menjadi komitmen bersama antara Pemprov Bengkulu dan, pemkab/pemkot.
“Jadi tidak hanya Pemprov Bengkulu saja yang bertanggung jawab. Tingkat kemiskinan provinsi merupakan gabungan dari tingkat kemiskinan kabupaten-kota. Dengan kata lain kontribusi itu dari kabupaten-kota," ujar Yuliswani. Berdasarkan data kemiskinan yang dirilis oleh BPS Provinsi Bengkulu, tercatat pada periode Maret 2020 kemiskinan Bengkulu berhasil turun sebesar 0,2% dari sebesar 15,23% pada Maret 2019 menjadi 15,02% pada Maret 2020. Capaian ini menurut Yuliswani menjadi nilai keberhasilan yang membanggakan, karena sejak tahun Maret 2015 kemiskinan Bengkulu menunjukan tren terus menurun hingga pada kondisi saat ini Maret 2020. “Menurunnya angka kemiskinan di Bengkulu ini juga bentuk kerjasama positif dari pemda kabupaten se-Provinsi Bengkulu. Walaupun disisi lain tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan justru mengalami peningkatan,” beber Yuliswani. Antara pemda kabupaten-kota dan Pemprov Bengkulu, terang Yuliswani, harus dapat satu visi dan berkomitmen untuk dapat menekan angka kemiskinan ini. "Kalau tidak ada komitmen yang sama maka ini akan sia-sia dan upaya menekan angka kemiskinan tidak akan terwujud," imbuhnya. Untuk diketahui, pada Maret 2015 lalu, kemiskinan Bengkulu mencapai sebesar 17,88% dan saat ini pada kondisi Maret 2020 berhasil diturunkan hingga mencapai sebesar 15,02%. Selain itu, data kemiskinan level nasional pada periode Maret 2019 – Maret 2020, menunjukan peningkatan sebesar 0,37% dari sebesar 9,41% pada Maret 2019 menjadi sebesar 9,78% pada Maret 2020. Di sisi lain, ketika secara nasional kemiskinan pada periode Maret 2019-2020 meningkat, Provinsi Bengkulu telah mampu menurunkan kemiskinan. Terkait data kemiskinan pada bulan Maret 2020, secara kewilayahan tercatat bahwa terjadi peningkatan kemiskinan di wilayah perkotaan yang meningkat 0,07% dari sebesar 14,70% pada Maret 2019 menjadi sebesar 14,77% pada Maret 2020. Sedangkan di wilayah Pedesaan menunjukan penurunan kemiskinan sebesar 0,33%. Hal ini menggambarkan bahwa kemiskinan di Provinsi Bengkulu masih dipengaruhi oleh kemiskinan wilayah perkotaan yang ada di kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Sebagai gambaran, jika dilihat dari data kemiskinan kabupaten/kota pada posisi Maret 2019 lalu, wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi yang berada di atas rata-rata kemiskinan Provinsi Bengkulu adalah Seluma sebesar 19,10%, Kaur sebesar 18,89%, Bengkulu Selatan 18,54% dan Kota Bengkulu sebesar 18,09%. Sedangkan kemiskinan yang terendah adalah Bengkulu Tengah yang mencapai 8,80%. Kepala Seksi Statistik Kependudukan BPS Provinsi Bengkulu Tomy Jomecho, SST, ME menerangkan, pengukuran, perhitungan dan pencacahan tingkat kemiskinan dilakukan sebanyak dua kali selama satu tahun, yaitu Maret dan September. Pengukuran kemiskinan pada periode selanjutnya akan dilakukan pada September 2020. Penghitungan bulan Maret dan September memiliki jumlah blok sampel yang berbeda dan memiliki fenomena ekonomi yang berbeda pula. Pada bulan Maret, blok sampel yang diambil untuk pencacahan data berjumlah lebih besar dari pada blok sampel yang diambil pada bulan September. “Sampel pada bulan Maret mencakup seluruh kabupaten kota yang dihitung secara proposional, sedangkan pada bulan September blok sampel hanya mencakup provinsi saja,” terangnya. Selain itu, tambah Tomy, fenomena ekonomi publik berbeda antara bulan Maret dan September, terkait dengan cuaca, musim panen hingga pemenuhan kebutuhan dasar. Sehingga untuk memperoleh interpretasi data yang baik, maka menganalisis data kemiskinan harus sepadan atau apple to apple dengan periodenya. “Seperti contohnya membandingkan kemiskinan Maret 2020 yang saat ini baru dirilis, harus dibandingkan dengan dengan Maret 2019, dan tidak bisa dibandingkan dengan kondisi September 2019 karena memiliki sampel dan fenomena ekonomi berbeda,” jelas Tomy. Sementara untuk periode Maret 2019 – 2020, Provinsi Bengkulu sudah menunjukan capaian yang baik dalam menekan kemiskinan, karena berhasil menurunkan kemiskinan lebih baik dari kemiskinan nasional yang meningkat pada periode tersebut. (key/rls)Tekan Kemiskinan Komitmen Bersama
Jumat 17-07-2020,15:52 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :