KOTA MANNA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bengkulu Selatan (BS) belum bisa mastikan kapan pengembangan kampung transmigrasi yang ada di Desa Batu Ampar, Kecamatan Kedurang. Pasalnya, Disnakertrans BS sampai sekarang belum terima surat dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) sehingga dana senilai Rp 2 miliar guna pengembangan belum bisa digunakan. Ini dikatakan Kepala Disnakertrans BS Edi Susanto, SH. Dengan belum ada surat tersebut, lanjut Susanto, maka perencanaan pembangunan kawasan transmigran senilai Rp 2 miliar itu, hingga kini masih belum jelas. Lantaran Kementrian PDTT belum memberikan kepastian kapan dijadwalkan pengembangan kampung transmigran tersebut. ‘’Dengan kondisi itu, maka kekurangan fasilitas umum berupa jalan dan akses pendidikan, terpaksa ditunda untuk dibangun. Padahal Disnakertrans BS sudah lama siapkan road map pengembangan kampung tersebut,’’ jelas Susanto. Tetapi meski belum ada kejelasan soal kelanjutan pengembangan kampung transmigran, namun pihaknya optimistis proyek senilai Rp 2 miliar itu, tetap terwujud. Karena, keberadaan kampung transmigran yang sudah dibangun itu bakal didiami lebih dari 300 kepala keluarga (KK) asal Pulau Jawa. Karena itu, pihaknya tetap upayakan pengembangan kawasan ini tetap direalisiasikan walaupun harus tertunda sementara waktu. “Harus direalisasikan, meskipun sedikit undur waktu, karena pembangunan kampung transmigran, akan berdampak positif bagi masyarakat,” terang Susanto. Tertundanya pengembangan desa transmigran tambah Susanto, dikarenakan adanya refocusing anggaran. Sebab dana yang harusnya digunakan untuk kampung transmigran Desa Batu Ampar, ikut terserap dalam refocusing yang dilakukan Pemkab BS.(tek)
Pengembangan Kampung Trans di BS, Ditunda
Senin 20-07-2020,10:46 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :