Tiga Titik Api di Lahan Kebun

KOTA BINTUHAN – Anggota Polres Kaur dan jajarannya masih menemukan titik api bekas pembakaran lahan perkebunan yang dilakukan oleh masyarakat. Padahal Polres Kaur terus melalukan sosialisasi agar pemilik kebun tidak melakukan pembakaran lahan apalagi saat musim kemarau. Pembakaran lahan dapat menimbulkan kebakaran hutan dan kabut asap. Namun karena ketidaktahuan masyarakat, sampai saat ini masih banyak masyarakat di Kaur yang membuka lahan perkebunan baru dengan cara membakar lahan atau rumput kering yang sudah dipangkas. Akibatnya dalam tiga hari ini, timbul titik api mulai dari wilayah Polsek Kaur Selatan, Polsek Muara Sahung dan Polsek Kaur Tengah. Terbanyak ditemukan titik api di wilayah Kaur Tengah. Karena itu, kemarin (4/8) anggota Polsek Kaur Tengah kembali melakukan pengecekan titik api di areal perkebunan Air Kule Hulu di Desa Gunung Terang, Kecamatan Kinal. Ditemukan lahan seluas kurang lebih satu hektare dalam kondisi sudah terbakar. Sementara pemilik kebun yang baru dibuka belum ditemukan, karena pemiliknya setelah melakukan pembakaran pulang ke wilayah Padang Guci. “Untuk titik api selama musim kemarau ini memang sudah beberapa kita temukan. Kita cek adanya petani membakar lahan perkebunan yang dibukanya. Sehingga menimbulkan titik api di wilayah beberapa kecamatan. Dan ini menjadi perhatian kita untuk mengimbau warga atau petani tidak membuka lahan dengan cara membakar lahan secara serentak. Sehingga menimbulkan titik api yang cukup besar. Kita juga berharap pemerintah desa dapat memberikan masukan kepada para petani di wilayahnya,” kata Kapolres Kaur, AKBP Puji Prayitno, S,IK, MH melalui Kapolsek Kaur Tengah AKP. M. Yusman. Kapolsek Kaur Tengah menambahkan hasil pengecekan langsung di lokasi ditemukan adanya bekas kegiatan pembersihan lahan, kemudian lahan tersebut dibakar oleh pemiliknya. Pemilik lahan melakukan pembakaran rumput tersebut dalam kegiatan pembersihan kebun yang akan ditanami kelapa sawit. Pada saat polisi  tiba di lokasi api sudah padam dan hanya ada bekas ilalang yang telah terbakar.(cik)