BENGKULU - Dalam 8 bulan terakhir angka bunuh diri di kota Bengkulu cukup tinggi. Dari data terhimpun terhitung dari Januari 2020 hingga pertengahan Agustus ini, sudah terjadi 10 kasus gantung diri di Kota Bengkulu. Terakhir pada minggu ketiga Agustus 2020 telah terjadi 2 kasus gantung diri terjadi yang dilakukan 2 mahasiswi di Kota Bengkulu.
Kapolres Bengkulu, AKBP. Pahala Simanjuntak mengatakan, dari 2 kasus terakhir yang dilakukan oleh 2 mahasiswi tersebut diduga memiliki motif yang serupa yaitu masalah percintaan. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat terkhusus Kota Bengkulu, jika memiliki masalah untuk lebih melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada tuhan. Ia juga menegaskan, pengawasan pihak keluarga memiliki peran penting untuk mencegah terjadinya kasus bunuh diri."Kita berharap ke depan tidak terjadi lagi kejadian serupa. Untuk masyarakat jika ada permasalahan jangan memilih jalan pintas, masih banyak solusi dan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah. Jangan lupa untuk lebih mendekatkan diri kepada tuhan dan peran keluarga sangatlah penting untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa," ungkap Kapolres, Jumat (21/8).Diketahui 2 kasus gantung diri terakhir yang terjadi di Kota Bengkulu yang dilakukan oleh 2 mahasiswi dikarenakan motif asmara. Pada Selasa (18/8) malam, salah satu mahasiswi perguruan tinggi di Kota Bengkulu berinisial JL (20) ditemukan tewas gantung diri di kosan miliknya yang beralamat di Kelurahan Sawah Lebar Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Berselang dua hari pada Kamis (20/8) warga kelurahan Lempuing Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu turut dihebohkan dengan ditemukannya gadis muda berinisial MT (19) yang meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di rumah kakeknya. (tok)