Media Berperan Cegah Terorisme

Jumat 04-09-2020,12:11 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU – Sekdaprov Bengkulu Hamka Sabri mengatakan media memiliki peran penting dalam mencegah terorisme. Mengajak masyarakat untuk memahami informasi yang layak untuk dikonsumsi agar terhindar dari paham radikal.

“Menyajikan berita-berita yang positif. Media harus mampu berkontribusi dalam penyampaikan berita secara baik kepada masyarakat dalam pencegahan paham radikal dan terorisme,” imbuh Hamka saat membuka acara Forum Group Discussion (FGD) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Bengkulu, Kamis (3/9).

Lanjut Hamka, diperlukan sinergi dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Pemerintah dan aparatur keamanan tidak bisa bergerak tanpa adanya bantuan seluruh elemen masyarakat, sebagai penggerak di garda terdepan. Hal itu dapat terwujud melalui adanya kerjasama baik antar semua stakeholder. Baik dari pihak media maupun masyarakat itu sendiri.

“Bersinergi yang selama ini sudah kita lakukan, sudah membawa Provinsi Bengkulu berada diurutan kedua terbawah bahaya radikalisme dan terorisme. Ini merupakan langkah maju untuk Bengkulu yang merupakan provinsi dengan keamanan yang baik di mata nasional,” beber Hamka.

Masyarakat, sambungnya, juga dituntut untuk bisa memahami dan menerima informasi yang perlu dikonsumsi, sehingga terhindar dari ideologi yang tidak positif. Hal terpenting lagi adalah masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu, dapat menanamkan dalam diri akan bahaya paham radikalisme dan terorisme.

“Saya menanggap tema ini sangat menarik. Jika seluruh masyarakat kita menyatakan bahwa Indonesia adalah kita, maka semua akan aman,” tukas Hamka.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Bengkulu, M. Ruslan Riza, menambahkan berbagai elemen di masyarakat, tak terkecuali aparat penegak hukum adalah kelompok yang rentan terpapar paham radikalisme. Sehingga perlu adanya proses pembelajaran ke masyarakat Provinsi Bengkulu, untuk bisa memanfaatkan platform media secara baik dan bijaksana.

Terkait posisi Provinsi Bengkulu yang berada dua terendah akan bahaya radikalisme dan terorisme, Ruslan berharap agar masyarakat Provinsi Bengkulu selalu kompak dalam memutuskan mata rantai radikalimes dan terorisme, sehingga Provinsi Bengkulu bersih dari ancaman bahaya tersebut

“Untuk itu diharuskan mendapatkan pembelajaran mengenai metode pengenalan berita bohong (Hoax), serta mekanisme melawannya dengan positif,” demikian Ruslan. (key)

Tags :
Kategori :

Terkait