BENGKULU – Provinsi Bengkulu akan memiliki kebun singkong berskala besar dengan luas lahan sekitar 30 ribu hektare. Pembukaan kebun singkong ini untuk mendukung program ketahanan pangan. Kemarin (15/9) di Ruang Raflesia Kantor Gubernur Bengkulu digelar rapat bersama perwakilan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Sekdaprov Bengkulu, Hamka Sabri mengatakan Pemprov Bengkulu sangat mendukung rencana pembuatan kebun singkong skala besar guna mendukung ketahanan pangan nasional. Apalagi kebun singkong merupakan salah satu komoditi diversifikasi. Dengan adanya diversifikasi pangan ini maka masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja. Tetapi dapat mengkonsumsi bahan pangan lain sebagai pengganti makanan pokok. “Singkong Bengkulu yang dihasilkan itu kualitasnya sangat baik dengan ukuran yang besar-besar dan ini akan lebih bagus lagi kalau dikembangkan dalam skala yang lebih besar,” kata Hamka. Rapat untuk mendukung program ketahanan pangan ini dipimpin langsung oleh Sekdaprov. Membahas tentang lahan mana saja yang dapat dijadikan lokasi penanaman singkong. Menurut Hamka, singkong berpotensi besar untuk dikembangkan dalam bentuk produk turunan seperti tepung tapioka yang lebih lanjut bisa diolah menjadi kertas, lem, obat-obatan dan lain sebagainya. Saat ini pengembangan singkong sedang santer diolah menjadi tepung mocaf sebagai bahan dasar pembuatan kue, roti, mie instan dan biskuit. “Usulan dari Kemenhan lahan yang dibutuhkan sekitar 30 ribu hektare. Maka untuk penyediaan lahannya mulai kita kaji,” beber Hamka. Hamka menerangkan, lokasi lahan yang berpotensi dijadikan lokasi perkebunan singkong tersebar dibeberapa wilayah. Yaitu, di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Lebong dan Rejang Lebong. Mengingat untuk luas lahan 30 hektar dalam satu lokasi itu untuk saat ini sudah sulit ditemui. “Kita punya lahan yang tersebar di beberapa daerah, maka teknis lebih lanjut akan dibicarakan lagi,” jelasnya. Untuk diketahui, rencana penanaman singkong berskala besar ini merupakan program dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang dikenal dengan Program Badan Cadangan Logistik Strategis (BCLS). Ketua Tim Program BCLS Provinsi Bengkulu Kolonel Laut (KH) Joni Agoesta menyampaikan ketahanan pangan ini merupakan bagian dari ketahanan nasional. Salah satu upaya penyediaan lumbung pangan itu, adalah dengan penanaman singkong ini “Pangan sebagai salah satu pilar utama dalam ketahanan negara, karena akan percuma kita punya senjata, kita punya pasukan, tapi pangan kita tidak mendukung. Dan utamanya saat terjadi perang kita butuh lumbung-lumbung pangan,” terang Joni. Joni menambahkan, perkebunan singkong tersebut nantinya akan dikelola oleh TNI bekerjasama dengan Pemprov Bengkulu dan melibatkan masyarakat melalui proses rekrut. Masyarakat yang memenuhi akan dibekali pendidikan dasar militer dan pengetahuan tentang pertanian terlebih dahulu. Masyarakat ini akan masuk dalam organisasi, disebut dalam organisasi tentara ini sebagai brigade, batalyon, kompi dan regu. Satu brigade akan ada 4 batalyon, yang terdiri dari 3 batalyon budidaya dan 1 batalyon pengolahan. “Tiap-tiap batalyon akan menyerap 474 orang tenaga kerja, sedangkan batalyon pengolahan ada sekitar 280 tenaga kerja. Dari batalyon-batalyon tersebut nantinya akan dibuat lagi kompi-kompi, diantaranya kompi pembibitan, kompi penanaman dan kompi logistik,” jelas Joni. (key)Jamin Stok Pangan, Buka 30 Ribu Hektare Kebun Singkong
Rabu 16-09-2020,10:55 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :