BENGKULU - Sul Pajri (38), warga Kelurahan Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu menjadi korban penganiayaan. Korban yang bekerja sebagai sopir angkutan kota (Angkot) tersebut, diduga dianiaya oleh sesama sopir Angkot yang berlokasi di kawasan Jalan Cendana Kelurahan Sawah Lebar Kota Bengkulu, Selasa (29/9) siang.
Dari keterangan istri korban, Indri, peristiwa berawal saat korban yang sedang menunggu penumpang berada di kedai jualan es miliknya di lokasi kejadian. Pada saat bersamaan datang pembeli yang berbelanja di kedai tersebut, kemudian istri korban meminta korban untuk membelikan kelapa hijau di Pasar Minggu. Memenuhi permintaan tersebut korban kemudian berangkat ke Pasar Minggu. Disaat bersamaan pembeli es di kedai istri korban menaiki Angkot korban karena kebutulan juga ingin menuju ke arah Pasar Minggu. Pelaku yang melihat hal tersebut menduga bahwa korban telah merebut penumpang miliknya. "Ada yang belanja es di sini, kebetulan kelapa muda untuk jualan abis. Saya minta tolong suami untuk beli ke pasar, nah yang belanja tadi kebetulan juga mau ke pasar jadi ikut naik Angkot suami saya ini," ungkap Indri, Rabu (30/9). Selanjutnya korban terlibat cekcok dengan pelaku akibat salah paham, kemudian pelaku emosi dan langsung memukul korban di bagian kepala hingga korban mengalami luka memar di bagian kepala akibat dianiaya oleh pelaku. Tak terima peristiwa yang dialaminya korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti. (tok)Perkara Penumpang, Sopir Angkot Dianiaya Rekan
Rabu 30-09-2020,17:33 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :