BENGKULU - Adanya kepanikan di tengah masyarakat yang menyebut terjadi kelangkaan gas LPG 3 kilogram atau lebih dikenal gas melon membuat tim dari Pertamina turun melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Seperti yang dilakukan Rabu (14/10) petang, tim langsung mengecek ke beberapa agen dan pangkalan yang ada di Kota Bengkulu. Pengecekan dilakukan guna mengetahui persis kondisi stok dan juga harga jual yang sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Hari ini kita melakukan pemantauan pasokan LPG di jalur distribusi di bawah pengawasan Pertamina, dari agen hingga ke pangkalan. Memastikan harga LPG 3 kg masih sesuai HET di sini sebesar Rp 15.300," kata Region Manager Communication, Relations CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami saat mengecek ke pangkalan Joko Wiyono di Jalan Bhakti Husada, Lingkar Barat.Dewi menegaskan, dari hasil pengecekan langsung ke lapangan tersebut, pihaknya tidak menemukan adanya kelangkaan gas melon atau gas LPG 3 Kg tersebut. Menurutnya, yang terjadi sebetulnya adalah panic buying atau kepanikan dari masyarakat dalam pembelian sehingga menyebabkan permintaan mengalami peningkatan. "Di lapangan kita tidak temukan ada harganya yang mencapai Rp 30 ribu dan sebagainya. Kalau ada ditemukan, kami ingatkan kepada masyarakat itu bukan jalur distribusi kami. Tingkat warung dan pengecer bukan kewenangan di kami. Kami imbau kepada masyarakat untuk membeli di pangkalan, dimana ciri-cirinya ada plang, nama, HET, dan sebagainya," terangnya. Sales Area Manager Lampung Bengkulu, Donny Brilianto menambahkan, untuk suplai stok ke pangkalan yang disebar ke kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu bervariasi. Mulai dari 80-200 tabung per hari. Pengaturan suplai stok tersebut diatur oleh masing-masing agen. "Untuk di pangkalan ini (Joko Wiyono, red) suplai setiap hari 100 tabung, masing-masing pangkalan punya alokasi yang diatur oleh agen. Dalam satu bulan akan diatur kapan akan dikirim. Maksimum pengiriman itu 200 tabung, ada yang 100, ada yang 80, 150, tergantung besaran," kata Donny sembari mengatakan di Provinsi Bengkulu terdapat 22 agen dan 1.500 pangkalan. Sementara itu, pemilik pangkalan, Joko Wiyono memang tidak langka. Namun sekarang permintaan masyarakat untuk tabung 3 Kg mengalami peningkatan. "Semua kalangan kayaknya banyak ngejar yang 3 Kg, orang yang ngejar yang 3 Kg yang merasa langka, karena ada beberapa tetangga saya yang merasa mampu saya persilakan beli yang 12 Kg, dia oke oke saja," kata Joko Wiyono. Joko menyampaikan untuk membedakan pembeli yang dia kenal berada di sekitar pangkalannya dia sengaja memberikan kartu untuk ditukarkan dengan pembelian gas LPG 3 Kg. "Kalau di pangkalan saya sekarang sehari kan 100 tabung dan selalu habis setiap harinya," demikian Joko. (zie)