Bertambah 17 Kasus Covid-19

Sabtu 14-11-2020,12:08 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

ARGA MAKMUR – Kasus Covid-19 di Bengkulu Utara (BU) akhirnya meledak. Kemarin hasil Satgas Covid-19 Provinsi Bengkulu melansir 17 hasil swab warga BU dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Ini artinya, dari 56 kasus tercatat langsung melonjak menjadi 73 kasus di BU. Penambahan 17 kasus dalam sehari ini terbesar terjadi sepanjang Pandemi covid-19 menyerang BU. Sebelumnya, paling banyak penambahan kasus hanya 6 orang dalam sehari. Bahkan dalam sebulan belakangan ini terjadi penambahan total 53 kasus warga BU terjangkit Covid-19. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Ujang Ismail, SKM, M.Ph membenarkan jika memang Satgas Covid-19 Provinsi sudah menyampaikan 17 penambahan tersebut. hanya saja Satgas BU masih menunggu data tertulis nama dan alamat masing-masing warga yang terjangkit. “Penambahan ini merupakan penambahan terbesar yang kita alami sepanjang Covid-19 di BU. Namun memang kita masih menunggu data detail resmi dari Satgas Covid-19 Provinsi,” kata Ujang. Ia menerangkan jika sample swab yang dikirimkan Satgas Covid-19 BU ke Provinsi untuk dilakukan uji lab dari berbagai kecamatan. Terutama berdasarkan hasil tracing dari kontak erat kasus Covid-19 baik keluarga ataupun lingkungan kerja. “Namun kita belum bisa memastikan, sample yang positif tersebut sample yang kita kirimkan tanggal berapa. Sehingga kita masih menunggu data resmi,” terangnya. Ia juga mengakui jika kesadaran masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan di BU memang masih terbilang rendah. Setiap penertiban yang dilakukan selalu menemukan masyarakat yang beraktifitas tanpa mengikuti protokol kesehatan. “Sedangkan pembagian masker sudah kita lakukan secara menyeruluh dan terus menerus, bahkan juga dilakukan oleh seluruh jajaran FKPD. Namun masih kita temuakn masyarakat yang tidak menggunakan masker dalam beraktifitas,” terangnya. Selain itu, dalam empat kasus positif Covid-19 yang meninggal dua diantaranya dilakukan pemakaman dan pensemanyamaan jenazah yang tidak sesuai dengan protokol Covid-19. Sedangkan tim medis sudah melakukan pemulasaran sesuai standar Covid-19. “Terjadinya Jenazah sudah dilakukan pemulasaran sesuai protokol namun keluarga menolak dan kembali melakukan perawatan jenazah layaknya jenazah biasa. Kita berharap hal ini tidak terjadi lagi dan masyarakat bisa lebih patuh pada protokol Covid-19,” imbuh Ujang. (qia)

Tags :
Kategori :

Terkait