Proyek Tembok Pengaman Berpacu dengan Waktu

Rabu 18-11-2020,09:37 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KEPAHIANG – Pembangunan proyek Rehabilitasi Tembok Pengaman Ruas Jalan Permu (Kabupaten Kepahiang) - Beringin Tiga (Kabupaten Rejang Lebong) di Desa Sukamerindu Kecamatan Kepahiang dikebut. Pekerja berpacu dengan waktu karena proyek sudah harus selesai 31 Desember sebelum tahun berganti. Terpantau dari kegiatan para pekerja yang terus bekerja sekalipun di tengah guyuran hujan melanda Kabupaten Kepahiang beberapa hari ini. Dari informasi yang terhimpun, pekerjaan yang dilakukan dalam tenggat waktu 65 hari tersebut menghabiskan anggaran mencapai Rp 1,6 miliar dari APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2020 melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu. Penelusuran RB, diketahui sebelumnya bahwa proyek tersebut selesai lelang dan ditayangkan di LPSE Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2020 dengan pagu anggaran Rp 2,1 miliar. Lelang dimenangkan oleh PT Garuda Nusantara Grup dengan harga penawaran Rp 1,6 miliar. Kendati sudah selesai ditenderkan pada bulan Juli, pekerjaan proyek tersebut baru mulai berjalan pada 27 Oktober 2020 lalu, dengan estimasi 65 hari atau pada 31 Desember 2020 sudah harus tuntas. Mendapati kondisi ini, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Kepahiang, Edwar Samsi, S.IP mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pengecekan progres pekerjaan tersebut. Ia khawatir dengan waktu yang sangat mepet dengan berakhirnya tahun anggaran, pekerjaan tersebut rawan asal jadi. “Kalau untuk nilai pekerjaan yang lebih rendah dari pagu anggaran, itu hal biasa karena harga penawaran. Namun yang paling penting adalah bagaimana pekerjaan tersebut bisa dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan perencanaan serta dengan kualitas yang baik,” terang Edwar. Kendati demikian, Edwar memaklumi jika ada penundaan pekerjaan lantaran wabah Covid-19. Namun dengan pekerjaan yang sangat mepet dengan akhir tahun anggaran, ia tidak yakin hasil pekerjaan proyek sepanjang 500 meter tersebut bisa sesuai dengan ekspektasi. “Pembangunan ini menggunakan anggaran tanggapan bencana, mau tak mau harus selesai walaupun waktunya mepet. Intinya dalam waktu dekat ini kita akan lakukan pengecekan ke lapangan mengenai kondisi ini,” demikian Edwar. (sly)  

Tags :
Kategori :

Terkait