Masih Ada Sekolah Belum Terapkan PBLHS

Selasa 24-11-2020,09:35 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KEPAHIANG – Dari 8 sekolah yang masuk kategori penilaian Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) Kabupaten Kepahiang Tahun 2020, ternyata masih ada beberapa sekolah yang belum sepenuhnya menerapkan budaya peduli lingkungan. Hal ini ditemukan berdasarkan penilaian yang dilakukan Tim Pembinaan Adiwiyata Kabupaten Kepahiang 2020 dalam beberapa pekan ini. Diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang, Mukhtar Yatib, S.Pd selaku Ketua Tim Pembina, bahwa dari hasil penilaian yang dilakukan oleh pihaknya, mayoritas memang sudah mulai menerapkan program PBLHS, namun ada yang sudah terstruktur dengan baik, dan masih ada yang terkesan belum siap. “Dari penilaian sementara yang kita lakukan, ada sekolah yang sudah menerapkan PBLHS secara keseluruhan, namun ada juga yang masih sangat minim penerapan. Hal ini sudah kita lakukan sosialisasi. Diharapkan bagi sekolah yang masih minim penerapan untuk bisa segera diterapkan dan disampaikan laporan kepada kita, untuk kemudian kita lakukan monitoring dan penilaian lanjutan nantinya,” terang Mukhtar. Dijelaskan Mukhtar, ada beberapa hal yang dinilai dari sekolah terkait PBLHS ini, diantaranya rencana gerakan PBLHS, pembelajran tentang pembiasaan diri yang mengintegrasikan penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), dan pengelolaan sampah di sekolah. “Kemudian juga ada penilaian terkait penananaman serta pemeliharaan tanaman, konservasi air, konservasi energi, inovasi PRLH, dan penerapan PRLH. Selain itu juga terkait jaringan kerja dan komunikasi, kampanye dan publikasi, pemberdayaan kader, hingga evaluasi,” papar Mukhtar. Disampaikan Mukhtar, semakin banyak kader adiwiyata di sekolah, diharapkan dapat meningkatkan jumlah kegiatan penerapan program PBLHS. Sama halnya dengan semakin banyak jumlah keiatan dan media kampanye serta publikasi gerakan, maka diharapkan dapat mendorong warga sekolah dan masyarakat dalam penerapan PRLH. “Terkhusus untuk kampanye dan publikasi, media yang dapat digunakan diantaranya poster, majalah dinding, bulletin, website, pameran, medsos, media cetak, dan media elektronik. Untuk media cetak dan media elektronik ini, silakan sekolah bekerjasama dengan media untuk kampanye dan publikasi programnya. Sehingga penilaian yang dilakukan bisa maksimal, dan harapan untuk mewakili Kabupaten Kepahiang ke penilaian adiwiyata yang lebih tinggi bisa dicapai,” jelas Mukhtar.(sly)

Tags :
Kategori :

Terkait