ARGA MAKMUR – Polres BU sudah mempetakan titik kerawanan di 637 TPS di BU. Hasilnya, hampir tidak ada TPS yang dinyatakan rawan dalam pilkada tahun ini. Polres BU hanya menetapkan TPS di Desa Lebong Tandai yang masuk dalam kategori rawan. Kapolres BU AKBP. Anton Setyo Hartanto, S.IK, MH melalui Kabag Ops AKP. Jufri, S.IK menerangkan TPS di Desa Lebong Tandai dinyatakan rawan bukan karena gangguan keamanan atau kecurangan Pilkada. TPS Desa Lebong Tandai dinyatakan rawan karena jarak tempuh dan alat transportasi yang digunakan cukup sulit. “Karena lokasinya yang sulit dijangkau dan menggunakan kendaraan khusus. Makanya kita kategorikan sebagai TPS yang rawan,” jelasnya. Dari Kota Arga Makmur membutuhkan waktu dua jam menuju Kantor Camat Napal Putih. Setelah itu harus menggunakan kendaraan Motor Lori Ekspres (Molek) selama lima jam menuju Desa Lebong Tandai. “Sehingga pengamanan yang kita lakukan juga sangat ketat mulai dari distribusi, pelaksanaan pemungutan suara hingga mobilisasi pengembalian logistik pasca pemungutan suara,” terangnya. Di TPS Desa Lebong Tandai, disiagakan dua anggota Polri dan dua orang Linmas. Nantinya juga akan dibantu personel TNI yang akan mendampingi dalam mobilisasi logistik menuju desa tersebut. Kondisi kendaraan molek dan lokasi sulit ditempuh, membuat personel yang melakukan pengawalan logistik harus ekstra hati-hati. “Kita terus berkoordinasi. Yang jelas, mulai logistik tersebut keluar dari gudang, personel kita akan melekat melakukan pengamanan,” tegas Jufri. Saat ini KPU masih menunggu beberapa logistik tambahan untuk protokol kesehatan Covid-19 dan surat suara pengganti. Diperkirakan 5-6 Desember mendatang KPU sudah mulai melakukan mobilisasi logistik. Termasuk untuk Kecamatan Enggano yang berada di tengah Samudera Hindia.(qia)
Logistik Diangkut Pakai Molek
Rabu 02-12-2020,11:27 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :