Mesin Air Tugu Kopi Rusak

Selasa 08-12-2020,10:24 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KEPAHIANG – Keluhan masyarakat tentang air pancur di tugu kopi Pasar Kepahiang yang kerap tidak mengalir, ditanggapi Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang, Tedy Adeba, ST. Menurutnya sering tidak mengalirnya air pancur di tugu kopi, disebabkan mesin air pada subur bor tugu tersebut mengalami kerusakan. Ia mengatakan untuk mengalirkan aliran air pancur ke tugu kopi tersebut, maksimal sumur bor harus memompa air selama 10 – 16 jam. Namun yang terjadi selama ini, mesin air di tugu kopi hanya mampu memompa air maksimal hingga 3 jam saja, sehingga air yang mengalir pun sedikit. “Kita sudah lakukan pengecekan di sumur bornya, dan memang ada kerusakan. Saat ini kita sedang cari tahu penyebab kerusakan tersebut disebabkan apa. Karena rencana kita tahun depan kita akan ganti mesin airnya. Kalau penyebab kerusakan mesin air yang ini kita belum tahu, dikhawatirkan mesin air pengganti nantinya pun sama akan mengalami kerusakan,” jelas Tedy. Selanjutnya terkait rencana penetapan pemungutan retribusi di kawasan tugu kopi untuk tahun 2021 mendatang, Tedy mengatakan hal itu dilakukan agar aset yang ada di kawasan Taman Santoso tersebut bisa memberikan pendapatan asli daerah (PAD), walaupun belum bisa disimpulkan retribusi apa saja yang bisa diterapkan di kawasan tersebut. “Untuk saat ini kawasan tersebut memang belum kita pungut retribusi, sehingga belum bisa memberikan PAD untuk daerah. Namun untuk tahun depan, kita sedang merencanakan untuk mulai memungut retribusi di kawasan tersebut, seperti retribusi parkir, kebersihan atau lainnya. Hanya saja sebelum memungut retribusi, tentunya beberapa kelemahan pembangunan di kawasan tersebut harus kita perbaiki dahulu, termasuk mesin air ini,” jelas Tedy. Diterangkan Tedy, rencana pemungutan retribusi ini di kawasan Taman Santoso dan Tugu Kopi ini, sudah sesuai dengan Perda tentang Retribusi Jasa Umum yang telah disahkan DPRD Kabupaten Kepahiang pada tahun 2019 lalu. Ia juga berharap dengan mulai diberlakukannya retribusi, diharapkan kawasan tersebut bisa dikelola dengan baik.(sly)  

Tags :
Kategori :

Terkait