Pengunjung Wisata Wajib Patuhi Prokes

Senin 21-12-2020,10:50 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KEPAHIANG - Pemerintah pusat memutuskan mempersingkat masa cuti bersama jelang akhir tahun ini. Meski demikian, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang tetap khawatir jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Kepahiang pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini akan mengalami peningkatan. “Walaupun dalam kondisi wabah pandemi Covid-19, namun bisa kita lihat sendiri, dimana masyarakat masih apatis dengan imbauan pemerintah. Hal ini pun berdampak pada kunjungan wisata, dimana Covid-19 tidak menghalangi masyarakat untuk berlibur,” terang Kepala Disparpora Kabupaten Kepahiang, Tedy Adeba, ST. Tedy bahkan memprediksi, pada libur Nataru ini akan ada peningkatan kunjungan wisata di sejumlah objek wisata di Kabupaten Kepahiang, walaupun masih didominasi oleh wisatawan dari dalam Provinsi Bengkulu dan sejumlah kabupaten di provinsi tetangga. Dengan perkiraan seperti itu, Tedy menegaskan, pengelola tempat wisata mesti makin memperkuat penerapan protokol kesehatan (prokes). Karena penerapan prokes inilah yang akan menjadi modal industri pariwisata di masa pandemi Covid-19 ini. Ia menyadari sangat sulit melarang masyarakat untuk berwisata, apalagi libur Nataru tahun ini bertepatan dengan akhir pekan. “Memang ada hal positif dengan kunjungan wisata, khususnya bagi pendapatan daerah. Namun di sisi lain, kita tidak boleh abai dengan persoalan kesehatan yang terjadi saat ini. Untuk itu para pelaku wisata, wajib menerapkan prokes pada setiap pengunjung yang datang,” tegas Tedy. Tedy juga menjelaskan, bahwa melihat dinamika yang terjadi belakangan, ditambah keputusan cuti bersama yang dikurangi oleh pemerintah pusat, pastinya sudah melalui kajian dan analisa yang panjang. “Mengurangi libur panjang tentu ada latar belakangnya. Kenapa mesti dikurangi? Karena selama ini yang kami pahami, libur panjang memicu meningkatnya pergerakan orang. Dan ini memicu terjadinya kerumunan sehingga kasus Covid-19 meningkat,” jelasnya. Dijelaskannya, kerumunan menjadi salah satu pemicu peningkatan penularan Covid-19 sehingga jerih payah Satgas, tenaga kesehatan, menjadi sia-sia sehingga beban berat ini tidak akan pernah selesai. “Ekonomi penting, tetapi kesehatan juga perlu dijaga. Jadi kami mengajak pelaku usaha pariwisata untuk dukung keputusan pemerintah pusat ini,” imbau Tedy.(sly)

Tags :
Kategori :

Terkait