Penjaga Kantor BKD Meninggal Karena Sakit

Selasa 16-02-2021,11:36 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

MUKOMUKO – Penyidik Polres Mukomuko tidak dapat berbuat banyak atas ditemukannya Eko Wiji Winarno (52), warga Kelurahan Pasar Mukomuko tak lagi bernyawa. Eko yang sehari-hari sebagai petugas jaga malam di Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Mukomuko itu, tidak dapat dilakukan visum. Padahal, jasad Eko sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko, menggunakan satu unit mobil ambulans. Rencana awal polisi, untuk sekadar dilakukan visum. Namun pihak keluarga menolak jasad Eko divisum. Sudah ikhlas dan menerima bahwa Eko meninggal di Pos Jaga Kantor BKD, Senin (15/2) karena sakit bukan lantaran ada tindak pidana. “Pihak keluarga menolak divisum. Kita tidak bisa memaksa. Makanya tidak jadi divisum tadi,” kata Kapolres Mukomuko AKBP. Andy Arisandi, SH, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim Iptu. Teguh Ari Aji, S.IK. Dugaan sementara meninggal dunianya pria yang memiliki satu orang istri dan tiga anak ini, murni karena sakit. Eko usai dibawa ke rumah duka, diurus sebagaimana mestinya. Kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, almarhum dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Merando Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko. “Tim Inafis Polres yang melakukan pemeriksaan terhadap mayat di lokasi, secara kasat mata tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat. Barang yang ditemukan di dekat mayat, hanya uang di saku celana Rp 500 ribu. Terdiri uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak empat lembar, dan uang pecahan Rp 50 ribu sebanyak dua lembar,” jelasnya. Sekretaris BKD Mukomuko, Kasimin, SH mengungkapkan, sudah sebulan terakhir korban kerap tidur di pos jaga. Meskipun tidak ada jadwal piket. Bahkan setahunya, sebenarnya Minggu (14/2) malam Senin (15/2), bukan jadwalnya piket malam. Namun mungkin karena bergantian dengan rekannya yang lain, sehingga ia bertugas. “Sudah lebih sebulan ini, memang ia sering tidur di pos jaga. Ada jadwal piket maupun tidak, ia tetap rajin datang ke kantor. Tidurnya di pos jaga itu,” ungkap Kasimin. BKD Mukomuko kata Kasimin, punya sembilan orang petugas jaga malam. Dari jumlah itu, setiap malam sampai lima orang yang bertugas dengan jadwal ditentukan oleh koordinator lapangan. “Mereka ini, walau hanya petugas jaga malam, tapi statusnya pegawai honorer tetap. Pak Eko ini, petugas jaga malam yang cukup lama mengabdi di BKD Mukomuko,” pungkasnya. Eko ditemukan pertama kali oleh Arbeni (48) dan Rayowansyah (32). Keduanya anggota Satpol PP Pemkab Mukomuko yang bertugas di Kantor BKD Mukomuko. Bermula sekitar pukul 07.00 WIB, Arbeni tiba di Kantor BKD Mukomuko untuk melaksanakan piket rutin. Melihat pintu pos bagian luar yang terbuat dari teralis masih terkunci, ia pun membuka pintu utama tersebut. Kemudian langsung menuju kamar tidur, untuk melakukan pemeriksaan. Namun pintu tersebut tidak dapat dibuka. Meskipun ia memiliki kunci, dan berusaha membukanya. Namun pintu tetap juga tidak dapat dibuka. Diduga, pintu tersebut masih terpasang anak kunci yang lain dari dalam kamar. “Pas mau membuka pintu kamar pos, ternyata dalam keadaan terkunci dari dalam,” kata Arbeni. Sekitar pukul 08.00 WIB, tiba pula di pos jaga, Rayowansyah. Lantaran pintu kamar tidak bisa dibuka dari luar Ia pun mengintip dari jendela kamar. Ia mendapati Eko dalam posisi tidur terlentang, mengenakan celana panjang, tidak memakai baju. Dikira, Eko masih terlelap tidur. Namun hingga sekitar pukul 10.00 WIB, Eko juga tidak kunjung bangun. “Terus kami melapor ke Kepala BKD Mukomuko, Pak Agus Sumarman. Diperintahkan, agar pintu didobrak dari luar,” kata Rayowansyah. Akhirnya, sekitar pukul 10.45 WIB, pintu kamar itupun didobrak. Saat kejadian itu, Eko pun tidak merespon, tidak bergerak. Dari sinilah diyakini kalau Eko saat itu sudah meninggal dunia.(hue)

Tags :
Kategori :

Terkait