ARGA MAKMUR – Dinas Pendidikan BU akan menetapkan waktu masuk dan pulang belajar berbeda di setiap sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi Covid-19. Hal ini diterapkan setelah evaluasi pelaksanaan PTM seminggu lalu. Kepala Dispendik BU, Dr. Agus Haryanto, SE, MM menjelaskan setiap sekolah terutama yang letaknya berdekatan akan diberikan jadwal masuk dan pulang sekolah yang berbeda. Hal ini melihat aktivitas kerumunan siswa dan orangtua terutama saat penjemputan. “Kita akan terapkan pada daerah yang memang terdapat sekolah yang berdekatan. Karena masih terdapat kerumunan yang dilarang selama PTM di tengah pandemi Covid-19 saat ini,” terangnya. Agus menuturkan saat ni masih ditemukan kerumunan saat penjemputan pulang sekolah. Terutama saat orangtua terlambat menjemput sehingga siswa berkumpul di depan sekolah menunggu jemputan. “Kita akan bedakan waktu masuk dan pulang di setiap sekolah. Sehingga tidak terjadi kerumunan lagi yang bisa menjadi sebab penyebaran Covid-19,” ujarnya. Saat ini tidak ada kasus Covid-19 yang di kalangan siswa atau penyebaran yang bersumber dari sekolah. Agus meminta hal ini terus terjaga sehingga PTM bisa terus dilakukan dan ada kemungkinan jam belajar bisa ditambah. “Jika memang tidak terjadi kasus Covid-19 selama PTM, ada kemungkinan kita perpanjang kembali waktu belajar. Untuk itu semua pihak dalam penerapan protokol kesehatan tetap dipatuhi,” imbau Agus. Kasus Covid-19 Melandai Kasus positif Covid-19 di BU mulai melandai. Hal ini ditandai dengan minimnya penambahan kasus di kalangan warga BU. Setelah seminggu tidak ada penambahan, kemarin ada penambahan satu kasus Covid-19 di BU. Meskipun jumlah kasus melandai, kasus konfirmasi sembuh di BU justru menurun. Sejak seminggu lalu, warga yang sudah dua minggu lalu dinyatakan positif hingga saat ini belum dinyatakan sembuh. Saat ini sebanyak 275 kasus positif Covid-19 dengan 250 kasus sembuh dan 15 meninggal dunia. Sekretaris Satgas Covid-19 BU yang juga Plh Bupati Dr. Haryadi, MM, M.Si menerangkan Satgas terus melakukan pencegahan dengan sosialisasi dan penindakan terhadap pelanggaran protokol kesehatan. Apalagi saat kegiatan masyarakat kini sudah dilonggarkan kembali. Terkait dengan jumlah penderita kasus covid-19 yang belum sembuh sampai saat ini, ia menuturkan kondisi kasus tersebut dalam kondisi baik, mereka juga sejak awal memang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga memang kondisinya baik. “Selain itu memang kita harus melakukan cek swab dua kali untuk memastikan penderita tersebut dinyatakan sembuh,” katanya. Ia menerangkan saat ini hasil swab tidak bisa langsung didapatkan melainkan memang harus menunggu satu minggu hingga 10 hari. Ia yakin nantinya hasil swab lanjutan sembilan kasus yang sudah lebih dari satu minggu terjangkit Covid-19 tersebut akan sembuh. “Kita berharap semua pihak saat ini terus mematuhi anjuran pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga jumlah kasus akan terus melandai dan akhirnya hilang,” harap Haryadi.(qia)
Jadwal Setiap Sekolah Dibuat Berbeda
Rabu 24-02-2021,10:41 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :