Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, BEM Fakultas Hukum Unib Bersihkan Pantai

Sabtu 06-03-2021,18:24 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2021 untuk menjaga pantai bersih dari sampah, Bidang Sosial dan Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Bengkulu (Unib) melaksanakan Gerakan Bersih Pantai (Kan Ber Thai), Sabtu (6/3). Tujuan dilaksanakannya gerakan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi mahasiswa dalam menjaga lingkungan pesisir pantai untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari serta meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam pengelolaan sampah dari pesisir.

Menurut Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, Maulana Taslam, mahasiswa Fakultas Hukum Unib sebagai pemuda harus menjadi inisiator dan peduli melihat kondisi lingkungan sekitar. "Dengan adanya Gerakan Bersih Pantai ini, harapannya ke depan dapat memberikan edukasi bagi masyarakat dan stimulus bagi pemerintah agar lebih responsif menyikapi persoalan sampah yang ada di Bengkulu, agar lingkungan hidup di segala lini terbebaskan dari tumpukan sampah,” katanya.

Gerakan Bersih Pantai ini tidak hanya dilaksanakan oleh anggota BEM Fakultas Hukum Unib saja tetapi juga bekerja sama dengan organisasi mahasiswa selingkup Fakultas Hukum yakni Kamus, Paradise, Paralegal, Wami, Mahupala dan CNW. Maulana mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa yang telah sama-sama bersinergi dan selalu mendukung kegiatan bersih pantai ini.

“Kepada teman-teman delegasi Ormawa yang sebelumnya telah membantu dalam kegiatan yang telah dilakukan ini semoga hubungan baik antara BEM Fakultas Hukum Unib dengan Ormawa Fakultas Hukum Unib dapat berjalan dan bekerja sama dengan baik,” ungkapnya.

Berdasarkan kegiatan ini, sampah yang dominan ditemukan di kawasan pesisir Pantai Berkas adalah karung bekas beras, sampah kemasan makanan dan minuman, sedotan plastik, popok bayi, dan lainnya. "Sebagian dari sampah yang ditemukan sudah dalam keadaan rapuh dan telah terurai menjadi butiran-butiran plastik yang lebih cukup lama dan tidak bisa terurai yang sering disebut mikroplastik. Hal ini justru lebih berbahaya karena terakumulasi dalam tubuh organisme laut," beber Maulana.

Jumlah sampah yang terkumpul dan diangkut dalam Gerakan Bersih Pantai ini kurang lebih terdapat 12 karung goni sampah. Banyaknya sampah yang ada di pesisir Pantai Berkas ini tidak didaur ulang dengan baik sehingga menyebabkan penurunan kualitas lingkungan maupun keindahan pantai. "Oleh karena itu, marilah kita sama-sama saling bekerja sama mengajak saudara, teman dan keluarga kita untuk menjaga lingkungan laut dengan mulai memilah dan membuang sampah ke tempat yang semestinya," ajaknya. (rls)

Tags :
Kategori :

Terkait