Terlibat Penipuan Investasi Rp 2,6 Miliar, Siswi SMA di Bengkulu Utara Tidak Lulus, Terbanyak Tidak Lulus di R

Selasa 04-05-2021,10:02 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU - Berdasarkan hasil pengumuman kelulusan siswa siswi tingkat SMA kemarin, diketahui bahwa ada 47 siswa yang dinyatakan tidak lulus. Dan paling banyak daerah yang memiliki siswa yang dinyatakan tidak lulus ada di Rejang Lebong dengan 16 siswa yang tidak lulus. Daerah yang siswanya lulus 100 persen ada di Kabupaten Lebong.

Kepala Bidang Pemberdayaan SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Zahirman Aidi mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidaklulusan siswa ini. Tidak hanya dikarenakan ketidakmampuan siswa dalam mengikuti ujian. Ada yang dikarenakan tidak mengikuti ujian, misalnya karena sakit dan alasan lainnya.

"Dan rata-rata teknis pengumuman kelulusan hari ini (kemarin, red) via daring ya. Apalagi masih dalam pandemi Covid-19," kata Zahirman, kemarin.

Dijelaskannya, pihaknya pun sudah menyebarkan surat edaran ke sekolah sekolah terkait antisipasi kelulusan SMA ini. Sehingga dapat meminimalisir munculnya kerumunan siswa dalam pengambilan surat kelulusan SMA ini.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, baik Polda maupun Polres untuk mencegah siswa berkerumun untuk konvoi kelulusan ya," paparnya.

Apabila nanti kedapatan siswa siswi yang nekat melaksanakan konvoi, yang berpotensi kerumunan dan kebisingan kendaraan. Ia menjelaskan bahwa sejak awal pihaknya menyerahkan pembinaan ke sekolah masing-masing, pasalnya sudah sedari awal diwanti-wanti agar tidak melakukan aksi yang hampir setiap tahunnya dilakukan oleh anak yang baru lulus itu.

"Apalagi didapati di luar jam kantor, maka itu juga mendapat pengawasan dari satgas Covid-19 ya. Jangan sampai ada klaster baru, kluster anak karena konvoi ini," jelas Zahirman.

Ditambahkan, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/MA, Dr. Bihanudin menyampaikan berdasarkan edaran dari Dikbud Provinsi Bengkulu bahwa untuk pengumuman hasil kelulusan SMA ini, mulai diumumkan pada pukul 12:00 hingga 14:00 WIB. Pihaknya pun telah melaksanakan edaran tersebut, dimana jam 12 siang telah menyampaikan hasil kelulusan melalui website sekolah masing-masing.

"Rata rata daring ya, namun ada juga yang luring. Memanggil wali murid untuk mengambil hasil kelulusan di sekolah. Ini kita pastikan agar protokol kesehatan wajib diterapkan," paparnya.

Sementara berkenaan dengan, masih ditemukannya aksi corat- coret baju dan konvoi. Pada saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, yang tidak menyurutkan semangat siswa yang dinyatakan lulus untuk beraksi. Pihaknya juga menyerahkan ke kewenangan sekolah masing-masing.

"Kita sudah imbau seluruh sekolah untuk melarang siswa-siswi pelajar SMA tidak melakukan aksi corat-coret baju yang menimbulkan kerumunan," imbuhnya.

Untuk diketahui, tahun ini untuk menentukan kelulusan siswa berdasarkan hasil Ujian Sekolah (US) oleh masing-masing sekolah. Mengingat beberapa waktu lalu Ujian Nasional (UN)  dihapuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI). Sehingga membuat kelulusan siswa bukan berdasarkan UN.

"Kalau di Kota Bengkulu untuk kelulusan mencapai sekitar 99,8% yang lulus. Dengan 7 siswa yang tidak lulus," tukasnya.

Investor Bodong Tidak Lulus

Sementara itu  data dari Dikbud Bengkulu Utara, 19 SMA di Bengkulu Utara  melakukan pengumuman kelulusan. Sebanyak 1.953 siswa yang dinyatakan lulus dan 15 tidak lulus meskipun kelulusan tahun ini ditentukan sekolah dengan komposisi nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan nilai raport tanpa Ujian Nasional (Unas).

Menariknya, salah satu yang tidak lulus tersebut adalah DS siswi SMA di Kota Arga Makmur yang kini menghilang pasca dicari warga lantaran menjadi owners investasi bodong yang merugikan nasabahnya Rp 2,6 miliar. Sedangkan 13 lainnya Drop Out (DO) dan satu meninggal dunia.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA yang juga Kepala SMAN 2 BU Kaman, S.Pd menuturkan jika mereka yang tidak lulus memang sudah sejak awal tidak mengikuti pembelajaran alias DO. Namun memang seluruh siswa kelas 12 sudah terdaftar sebagai peserta ujian.

Pihak sekolah juga sudah memanggil orangtua DS saat tidak mengikuti UAS sesuai jadwal reguler. Namun orangtuanya tidak pernah hadir dan hanya diwakilkan oleh wali, lantaran komposisi nilai yang kurang, DS dinyatakan tidak lulus.

“Nilai AS adalah komposisi tertinggi kelulusan, karena tidak mengikuti UAS makanya kita pastikan tidak lulus. Meskipun DS masih emngikuti pembelajaran hingga menjelang UAS,” terangnya.

Untuk menghindari kerumunan, sekolah sudah mensiasati dengan hanya mengundang orangtua ke sekolah. Itupun pengumuman kelulusan tiap sekolah dibagi dalam dua atau tiga sesi sehingga menghindari kerumunan dan aksi coret-coret seragam.

“Jadi memang siswa tidak kita undang ke sekolah, orang tua juga dibagi tiga sesuai jadwal masing-masing. Namun memang kita tidak bisa mematasi yang terjadi diluar sekolah,” pungkas Kaman.

Meski sekolah sudah mensiasati, namun pantauan RB aksi coret-coret seragam masih saja terjadi hingga sore hari. Hanya saja memang jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan biasanya. Hanya terlihat beberapa kelompok siswa yang melakukan aksi coret sergam. (war/qia)

Kelulusan SMA dalam Angka

Kota Bengkulu

Peserta 3461

Tidak lulus  7

Seluma

Peserta 1433

Tidak lulus 1

Bengkulu Selatan

Peserta 2057

Tidak lulus 1

Kaur

Peserta 1002

Tidak lulus 4

Bengkulu Tengah

Peserta 986

Tidak lulus 2

Kepahiang

Peserta 703

Tidak lulus 3

Rejang Lebong

Peserta 1935

Tidak lulus 16

Lebong

Peserta 587

Tidak lulus 0

Bengkulu Utara

Peserta 1579

Tidak lulus 12

Mukomuko

Peserta 1082

Tidak lulus 1

Tags :
Kategori :

Terkait