BENGKULU - Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu menggelar apel gelar pasukan Operasi Ketupat Nala pada Rabu (5/5) sore. Bertempat di lapangan Rekonfu Polda Bengkulu, apel dipimpin langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Tahun 2021 diselenggarakan secara serentak seluruh Indonesia, mulai dari tingkat Mabes Polri hingga kesatuan kewilayahan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat-2021 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya. Hadir juga pada kesempatan tersebut Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Drs. Teguh Sarwono, M, Si, Wakapolda Bengkulu Brigjen Pol. Drs. Hari Prasodjo, MH, pejabat utama Polda Bengkulu serta FKPD Provinsi Bengkulu lainnya. Selain itu tampak dalam barisan gelar pasukan TNI-Polri, Pol-PP, Damkar, Basarnas serta Stake Holder lainnya. Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Drs Teguh Sarwono M.Si didampingi Kabid Humas Kombes Pol Sudarno S.Sos, MH mengatakan sama dengan tahun sebelumnya, prioritas langkah-langkah preemtif dan preventif secara humanis diterapkan selama operasi berlangsung. Penegakan hukum sebagai upaya terakhir “ultimum remedium” secara tegas dan profesional terhadap pelanggar protokol kesehatan yang sudah berulang kali. Serta oknum-oknum masyarakat yang menimbulkan dampak negatif kesehatan secara luas dan menciptakan klaster baru Covid-19. Terhitung sejak Kamis (6/5) hari ini, akan ada penyekatan pemudik yang ingin masuk melintasi wilayah Provinsi Bengkulu. Semua pintu masuk perbatasan Bengkulu akan dijaga ketat. “Pemerintah resmi melarang adanya aktivitas mudik guna menekan angka penyebaran angka Covid-19 yang kembali meningkat, jadi semua wilayah perbatasan akan dijaga ketat,” tegasnya. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat membacakan amanat dari Kapolri menyampaikan ini merupakan tahun kedua pemerintah mengambil kebijakan larangan mudik pada hari raya. Hal ini harus diwaspadai berkaca gelombang penyebaran Covid-19 yang terjadi di luar negeri. “Indonesia tidak boleh lengah, terlebih dengan adanya varian baru Covid-19 dari sejumlah negara yang masuk ke Indonesia,” ucapnya. Peningkatan aktivitas masyarakat akan terjadi dalam bentuk kegiatan ibadah dan kegiatan masyarakat di sentra-sentra ekonomi, destinasi pariwisata, serta kegiatan budaya seperti takbir keliling dan halalbihalal. Hal ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, gangguan kamseltibcar lantas, dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. “Oleh karena itu Polri menyelenggarakan Operasi Ketupat yang akan dilaksanakan selama 12 hari, mulai dari tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021 sebagai upaya Polri dalam mencegah penyebaran Covid-19 melalui penyekatan dan penegakan terhadap protokol kesehatan,” katanya Di sisi lain untuk mengantisipasi adanya pemudik nakal yang nekat, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pun berkoodinasi dengan gubernur provinsi tetangga. Diantaranya Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Sumatera Barat, serta Gubernur Lampung. "Makanya kita mengupayakan jangan sampai masyarakat sampai ke perbatasan. Kita juga sudah ada MOU antara Polda dengan Polda provinsi tetangga ya. Saya juga sebagai gubernur juga sudah bersurat dengan Gubernur Lampung, Sumbar dan Sumsel," kata Rohidin, kemarin. Dijelaskannya, nantinya mulai hari ini akan ada posko-posko perbatasan. Untuk menghalau adanya pemudik antar provinsi tersebut. Mengingat kasus konfirmasi positif Covid-19 hingga saat ini masih mengalami penambahan. Selain itu, juga mengantisipasi potensi timbulnya konflik di wilayah perbatasan itu. Untuk itu, pihaknya bersepakat untuk mendirikan dua posko di perbatasan. (war/cup)Pintu Masuk Bengkulu Dijaga Ketat
Kamis 06-05-2021,11:20 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :