RB ONLINE - Terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Polres Lebong, tokoh pemuda Lebong Riki Febrian meminta Kejati Bengkulu dan Kejari Lebong jeli dalam menindaklanjuti perkara ini.
Secara khusus, dia menyangsikan jika kemudian pelakunya hanya satu orang. Mengingat dana yang dikorupsi jumlahnya cukup besar, di mana sebagian dana Rp 2,5 miliar disebut-sebut merupakan dana hibah untuk pengamanan Pilkada 2020 dari Pemerintah Kabupaten Lebong. BACA JUGA: Bripka BR Dianggap “Bermain” Sendiri ''Agak meragukan kalau bendahara (BR, red) berani memainkan uang sebesar itu tanpa ada ada keterlibatan pihak lainnya,'' kata Riki. Terlebih lanjunya, penyelewengan dana Polres itu dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Yakni Januari hingga Juli. Proses pencairan dananya yang tersimpan di bank terbilang tak gampang,, mengharuskan adanya persetujuan dari pimpinan yang bersangkutan. BACA JUGA: Jaksa Tahan Tersangka Korupsi Anggaran Rutin Polres Lebong Senilai Rp 3 Miliar ''Mengingat dugaan korupsi ini terjadinya di lingkungan APH (aparat penegak hukum, red), sudah seharusnya menjunjung profesionalisme,'' tukas Riki. Baca Selanjutnya >>>
Kategori :