KAUR - Jembatan gantung di Desa Air Kering II Kecamatan Padang Guci Hilir (Pagulir) yang dibangun tahun 1996 lalu saat ini kondisinya memperihatinkan. Bagian lantai jembatan dengan panjang 170 meter itu rusak. Meskipun demikian, masyarakat masih menjadikan jembatan tersebut akses untuk mengangkut hasil pertanian. Jembatan gantung ini sudah lama dikeluhkan masyarakat. Lantaran tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah. Meskipun lantai jembatan banyak yang rusak, masyarakat masih meniti jembatan untuk ke kebun. Lebih mirisnya lagi, degan kondisi lantai jembatan yang rusak itu, tidak sedikit masyarakat mengunakan sepeda motor untuk mengangkut hasil panen kebun mereka. "Jembatan ini satu-satunya jalur masyarakat menyeberang Air Padang guci untuk ke kebun. Makanya kami mengeluhkan tidak kunjungan diperbaiki," sampai Kades Air Kering Kecamatan Pagulir, Tanulisi. Jembatan tersebut dibangun sebelum Kabupaten Kaur memisahkan diri dari Kabupaten Bengkulu Selatan. Menurut Tanusisi seharusnya pihak terkait bukan memperbaiki tapi jembatan gantung sekitar 50 meter dari atas air padang guci itu seharusnya diganti dengan jembatan beton. Agar masyarakat bisa mengunakan mobil untuk membawa hasil panen. "Orang yang berkebun di seberang Air Padang Guci ini bukan warga Padang Guci Hilir saja, tapi juga warga kecamatan Kaur Utara, Kecamatan Kelam Tengah dan warga Kecamatan Tanjung kemuning. Kalau mobil sudah biasa mengangkut hasil panen warga. Pasti berdampak peningkatan ekonomi," demikian Tanulisi. (wij)
Rusak Parah, Petani Tetap Nekat Lewati Jembatan Gantung
Jumat 11-06-2021,13:23 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :