524 Lulusan SD di Kota Bengkulu Tak Tertampung di SMP Negeri

BENGKULU – Sekitar 524 lulusan SD tahun ini bakal tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri dalam Kota Bengkulu. Lantaran daya tampung penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP tahun ini hanya 5.615 siswa. Sedangkan lulusan SD tahun ini, jika merujuk pada data peserta ujian akhir sekolah, mencapai 6.139 murid.

Namun tidak perlu khawatir, karena lulusan SD ini bisa sekolah ke SMP swasta dan MTs baik negeri maupun swasta, yang tentu mutunya juga baik. “Kuotanya sangat banyak sehingga tidak bakal penuh,” terang Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Beni Rusdiwansyah S.Pd, M.T melalui kasi Pembinaan SD Indah Suryawardani.

Dia menjelaskan, PPDB offline jenjang SMP mulai dibuka pada 21–23 Juni mendatang. BACA JUGA:  Dinas Pendidikan Ingatkan Sekolah Jangan Ada Pungutan Liar saat Penerimaan Siswa Baru

Calon siswa datang langsung ke sekolah memasukkan berkas. Kemudian pengambilan berkas pada  24-25 Juni. PPDB offline ini khusus untuk afirmasi, jalur prestasi dan jalur khusus. “Jalur prestasi kuotanya 30 persen, afirmasi 15 persen dan jalur khusus 5 persen dari total daya tampung siswa baru masing-masing sekolah,” ujarnya

Sedangkan untuk jalur zonasi akan dibuka melalui PPDB online, yang mulai digelar 28 Juni mendatang. Dengan kuota 50 persen dari seluruh daya tampung siswa baru di setiap SMP.  Dia menjelaskanya juga  ada 54 SMP di Kota Bengkulu. “Terdiri dari 25 SMP Negeri, 18 swasta dan 9 MTs,” katanya.

Kemarin (15/6), seluruh SD se Kota Bengkulu mengumumkan kelulusan siswanya. Kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah masing-masing. Setelah menetapkan kelulusan siswanya, sekolah kemudian melaporkan jumlah siswa yang lulus ke Dinas Pendidikan Kota. BACA JUGA:  Sekolah Tatap Muka Mulai Tahun Ajaran Baru di Kota Bengkulu, Bertahap

Namun, hingga sore kemarin, masih banyak sekolah yang belum melapor. Hal ini disampaikan oleh Ketua Ujian, Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Huteman, M.Si. “Sampai saat ini Dinas Pendidikan belum menerima data lengkap kelulusan murid SD. Karena sebagian kepala SD kesulitan menginput data ke form google yang telah disediakan untuk laporan,” terangnya. (cw1)