KEPAHIANG - Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stageof Kepahiang merilis data selama tahun 2021 ini terjadi sebanyak 687 kali gempa bumi. Kendati dari ratusan kali gempa tersebut tidak ada yang berpusat di Kabupaten Kepahiang, namun getarannya cukup dirasakan oleh masyarakat Kepahiang dan kabupaten tetangga serta Kota Bengkulu.
Kepala Stasiun BMKG Kepahiang, Litman, T, M.Ling mengatakan, dari 687 kali gempa bumi tersebut paling banyak terjadi di bulan Mei, yakni sebanyak 167 kali. Sementara untuk bulan Juni, hingga kemarin (16/5) terjadi sebanyak 68 kali gempa bumi yang dirasakan masyarakat Kepahiang. "Ini angka untuk gempa bumi yang terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu. Walau tak ada pusat gempa terjadi di wilayah Kabupaten Kepahiang, namun getarannya cukup terasa di Kepahiang. Dan yang paling besar gempanya terjadi pada 10 Februari 2021 dengan kekuatan 6,3 skala richter," terang Litman. Ditanya terkait penyebab kerapnya gempa bumi yang terjadi belakangan ini, Litman mengatakan lebih banyak disebabkan aktivitas subduksi dari lempeng Indo-Autralia dan lempeng Eurasia yang bergerak saling mendekat secara bersamaan. Subduksi itu melahirkan energi yang mengakibatkan guncangan bumi. "Kalau untuk wilayah Kepahiang, kita punya segmen Musi dengan panjang 87 Km. Dua lempeng yang saling bergerak tersebut, masih ada kemungkinan gempa akan terus terjadi ke depan," ujar Litman. Kendati masih ada kemungkinan terjadi gempa bumi, namun Litman tetap meminta agar masyarakat tidak terlalu khawatir akan hal itu, walau memang tetap harus waspada atas kemungkinan tersebut. "Tak usah terlalu khawatir dengan kemungkinan yang akan terjadi, walaupun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Kontur wilayah kita memang rawan gempa bumi," demikian Litman. (sly)BMKG Kepahiang Mencatat Kurun 6 Bulan Terjadi 687 Kali Gempa Bumi
Kamis 17-06-2021,11:26 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :