KOTA MANNA – Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) terus meningkat, termasuk jumlah kematian dikarenakan Covid-19. Bahkan rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Hasanudin Damrah (RSHD) Manna over kapasitas dan tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19.
Lantaran itulah, berdasarkan rapat Satgas Covid-19 Bengkulu Selatan, Jumat (9/7) memutuskan untuk mulai mempercepat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian dihentikan mulai tanggal 15 Juli. “Hasilnya, forum rapat memutuskan pertama akan kembali menutup seluruh kegiatan keramaian termasuk tempat-tempat wisata," kata Bupati Bengkulu Selatan (BS) Gusnan Mulyadi. Alasannya, sambung Gusnan, pertama karena daya tampung rumah sakit rujukan Covid-19 sudah melebihi kapasitas. Berdasarkan data Tim Satgas Covid-19, jumlah pasien yang dirawat hingga (9/7) mencapai 40 orang. Sedangkan daya tampung ruang isolasi hanya mampu untuk 10 orang. Oleh sebab itu saat ini pihak rumah sakit memaksimalkan ruang cadangan."40 ruangan itu yang mempunyai jaringan oksigen dengan mesin sentral sisanya itu tidak ada. 40 ini penuh, kalau masuk lagi maka tidak bisa dirawat. Kedua, hari ini saja 3 orang meninggal. Jadi rumah sakit kita full kapasitas tidak bisa lagi, kolaps. Tenaga kesehatan kita sudah capek tidak berhenti 24 jam dan tenaga kita terbatas," beber Gusnan.Sebelum tanggal 15 Juli, terang Gusnan, akan dilakukan patroli ketat. Apabila masih melanggar di masa PPKM ini maka akan dibubarkan dan hukumannya 4 bulan penjara sesuai KUHP. Selain seluruh kegiatan keramaian yang hentikan, tempat ibadah di masa PPKM ini kapasitas jamaahnya diminta untuk dikurangi. Lalu sekolah tatap muka dihentikan, hiburan malam ditutup, dilarang nongkrong saat malam hari dan untuk tempat makan yang buka hingga malam bisa tetap buka dengan cara makanan dibawa pulang. Khusus untuk panitia kurban, jangan menerima orang datang untuk mengambil daging tapi panitia harus memberikan layanan lebih dengan mengantar langsung daging kurban ke rumah-rumah penerima. "Ini bukan keputusan bupati saja tapi kajian semua pihak. Oksigen hampir tidak tersedia yang untuk jaringan sentral. Yang kami lakukan ini adalah untuk kebaikan bersama, yang kami lakukan untuk melindungi masyarakat, jangan berpikir negatif. Kami ingin melindungi semua termasuk yang ingin hajatan itu,” tukas Gusnan. (rls) Simak video berita: