Obat Sesak Napas Mulai Langka, Pembelian Vitamin dan Obat-obatan Meningkat 

Sabtu 10-07-2021,10:48 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU – Meningkatkan kasus Covid-19 tak hanya berdampak dengan ditambahnya ruang rawat khusus Covid-19, namun juga berdampak mulai terbatasnya ketersediaan obat. Dari pantauan rakyatbengkulu.com dibeberapa wilayah, terjadi trend peningkatan pembelian.

Ini tentunya membutuhkan pengawasan dari pihak-pihak terkait. Dikhawatirkan, tingginya permintaan akan dimanfaatkan segelintir oknum untuk kepentingan pribadi.

BACA JUGA:  Oksigen Hampir Tak Tersedia, RS Rujukan Penuh, PPKM di Bengkulu Selatan Dipercepat

Di Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara misalnya. Sebagaimana  disampaikan Direktur RSUD Arga Makmur dr. Herawati, Sp.PK, obat injeksi (suntikan) terkait keluhan sesak napas mulai langka.

RSUD lanjutnya, sudah berusaha mencari namun memang kesulitan mendapatkan obat tersebut. “Ada obat injeksi untuk keluhan sesak napas, namun memang saat ini stok menipis di RSUD. Kita kesulitan untuk memesan kembali karena stok yang tidak ada,” sampainya.

Terkait hal itu, Bupati Bengkulu Utara Ir. H Mian langsung memerintahkan Dinas Kesehatan membentuk tim yang bertugas mencari kebutuhan obat. Juga penyediaan fasilitas lainnya dalam penanganan pasien Covid-19.

“Kita sudah buat tim dari Dinas Kesehatan dan RSUD untuk mencukupi kebutuhan obat. Jangan sampai terjadi kekosongan obat,” tegasnya.

Tak hanya fokus dalam mencukupi kebutuhan obat penanganan Covid-19, tim ini juga bertugas melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) bagi tim medis baik di rumah sakit maupun puskesmas.

“APD juga sangat penting mulai dari masker, pakaian hazmad sepatu hingga lainnya. Jangan sampai ada kekurangan yang bisa mengancam tenaga medis yang bertugas,” pungkas Mian.

  Vitamin di  Lebong  Beda dengan Kabupaten Lebong, peningkatan kasus Covid-19 tidak begitu berpengaruh terhadap kebutuhan obat-obatan. Hanya untuk pembelian vitamin saja yang mengalami peningkatan.

''Vitamin C yang paling laku. Itu terjadi di awal-awal Covid-19 mencuat. Kemudian surut lagi dan sejak sebulan terakhir pembelian vitamin kembali  naik,'' ujar Yunus (37), salah satu pemilik apotek di Lebong.

Untuk jumlahnya naik hampir 10 kali lipat dari kondisi normal. Jika biasanya dalam sehari hanya terjual tidak sampai 5 botol isi 45 tablet. Sebulan terakhir permintaan terus bertambah hingga mencapai 50 an botol sehari.

Plt. Direktur RSUD Lebong, Rachman, SKM, M.Si memastikan stok obat-obatan di apotek RSUD Lebong masih aman. Khususnya jenis obat-obatan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. Baca Selanjutnya >>>
Tags :
Kategori :

Terkait