BENGKULU - Pandemi Covid-19 turut berpengaruh terhadap minat dan kemampuan masyarakat membeli hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah tahun ini. Pedagang hewan kurban di Kota Bengkulu pun mengaku omzet penjualan hewan kurban tahun ini turun hingga 50 persen, jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan salah seorang pedagang hewan kurban, Reksi Pranajaya. Ia bersama dengan beberapa rekanan penjual hewan kurban mengaku tidak bisa berharap banyak dengan kondisi ekonomi masyarakat yang lesu seperti sekarang ini. "Kalau untuk angka penjualan, tahun ini sangat menurun. Boleh dikatakan menurun 50 persen dari tahun sebelumnya, mungkin karena pengaruh pandemi Covid-19 ini," sampainya. Lanjutnya pada hari raya sebelumnya, dirinya menyebutkan pada sepekan menjelang hari raya dirinya bisa menjual 20 hingga 25 ekor sapi. Namun pada tahun ini hingga H-5 lebaran belum sampai setengah dari biasanya yang berhasil dijual. Ia juga menuturkan, untuk harga sapi sendiri tidak jauh mengalami kenaikan pada tahun sebelumnya. Pada tahun ini untuk sapi dengan berat daging sekitar 150 kilogram mencapai harga kisaran Rp 12 hingga Rp 17 juta. "Untuk harga bervariasi tergantung ukuran dan berat bersih daging sapi. Kalau harga dibandingkan tahun kemarin memang naik kisaran Rp 1 juta. Kalau biasa sapi ukuran standar kita jual Rp 12 juta sekarang naik menjadi Rp 13 juta. Namun untuk pembeli menurun," lanjutnya. Ia pun berharap pandemi ini segera berakhir. Agar ekonomi kembali pulih dan para rakyat kecil dapat bekerja dengan senang tanpa harus mengkhawatirkan masalah ekonomi. (tok)Pandemi Covid-19, Omzet Penjualan Hewan Kurban Menurun
Sabtu 17-07-2021,16:10 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :