RSUD Mukomuko Bakal Sewa Dokter Ahli CT Scan dari Padang

  MUKOMUKO – Direktur RSUD Mukomuko, dr. Syafriadi, Sp.PD menyatakan akan menjalin kerjasama dengan dokter ahli yang ada di Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Untuk membantu layanan di RSUD Mukomuko, membaca hasil Computer Tomography (CT) Scan. Alat dan pendukungnya seharga Rp 14 miliar itu sudah berada di RSUD Mukomuko.

“Sesuai petunjuk dari Pak Bupati, kita akan kerja sama dengan dokter ahli yang ada di Padang, untuk membaca hasil alat CT Scan,” kata Syafriadi.

Langkah itu, lantaran RSUD Mukomuko belum memiliki dokter spesialis itu. Termasuk pihaknya akan melaksanakan pelatihan bagi tenaga yang ada di RSUD, untuk mengoperasikan peralatan tersebut. “Anggarannya akan kita ajukan. Bukan saja untuk kerja sama dokter ahlinya, tapi juga untuk pelatihan SDM, supaya dapat mengoperasikan alat itu,” kata Syafriadi.

Disebutnya, sangat sayang jika peralatan itu tidak segera difungsikan. Bukan saja harganya yang mahal, tetapi perangkat yang dimiliki sekarang itu merupakan alat tercanggih dibandingkan peralatan CT Scan yang ada di di Provinsi Bengkulu.

“Bahkan mengalahkan peralatan serupa yang ada di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu. CT Scan dan perangkat pendukungnya yang dimiliki RSUD Mukomuko itu, merupakan alat CT Scan paling canggih di Provinsi Bengkulu saat ini,” kata Syafriadi.

Pihaknya akan mengajukan anggaran di APBD Perubahan tahun ini. Dengan harapan dapat diakomodir Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Komisi dan Badan Anggaran DPRD Mukomuko. Mengingat alat tersebut sangat diperlukan untuk mendiagnosa pasien. Dengan adanya hasil CT Scan, dokter yang menangani akan lebih detail mengetahui permasalahan di tubuh pasien. Sehingga bisa memberikan penanganan dan obat yang lebih maksimal.

“Ini sangat mendukung cepatnya penanganan permasalahan sakit pasien. Akan bisa lebih detail dan lebih rinci penanganannya, dibandingkan tanpa dibantu adanya hasil CT Scan. Dan kita tidak perlu mendatangkan dokter ahlinya ke sini, sebab perangkat yang ada ini, bisa dibaca hasilnya dari jarak jauh oleh dokter spesialisnya,” pungkas Syafriadi. (hue)