Paman dan Nenek Bakal Repot, Tewasnya Siswi SMA di Lebong Janggal

Kamis 29-07-2021,13:27 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  LEBONG SELATAN - Haryanto (35), warga Kelurahan Taba Anyar, Kecamatan Lebong Selatan bakal berurusan panjang dengan polisi.

Soalnya tim penyidik Polsek Lebong Selatan menemukan sejumlah kejanggalan di balik kematian Penti (16), keponakannya yang ditemukan tergantung di kusen pintu kamar rumah Haryanto pukul 14.30 WIB kemarin (28/7).

BACA JUGA:  1 Tahanan Anak Masih Dikejar, Petugas LPKA Diperiksa Sesuai hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Polsek Lebong Selatan, kedua kaki siswi SMA itu menyentuh lantai.

Sedangkan tali yang terlilit di lehernya diikat mati, bukan disimpul layaknya kasus gantung diri.

''Bukan lagi menyentuh lantai, bahkan kaki korban setengah bertekuk yang artinya tubuh korban tidak tergantung,'' kata Kapolres Lebong, AKBP. Ichsan Nur, S.IK melalui Kapolsek Lebong Selatan, Iptu. Suroso.

BACA JUGA:  Pengantin Baru Sebar Foto Bugil Selingkuhan Selain itu, dari hasil visum di Puskesmas Tes juga tidak ditemukan bukti yang lazim ditemukan pada kasus korban gantung diri.

Visum
Namun untuk pastinya, penyidik masih menunggu hasil visum korban.

''Kami sudah mengambil keterangan awal dari beberapa saksi dan setelah ini akan kami periksa pemilik rumah yang merupakan paman korban,'' tegas Suroso.

Ditanya kemungkinan korban dibunuh, Suroso masih enggan berspekulasi.

Namun tidak dipungkirinya berdasarkan olah TKP dan keterangan sejumlah saksi ada kemungkinan korban tidak bunuh diri.

BACA JUGA:  Polisi Masih Tunggu Hasil Analisis RSKJ, Tersangka Kasus Pembunuhan Tetangga ''Nantilah setelah korban disemayamkan, akan kami panggil saksi-saksi kunci untuk memastikan motif dan kronologis kematian korban,'' tutur Suroso.

Data dihimpun, korban memang cukup lama menumpang tinggal bersama Haryanto.

Itu sejak ibunya meninggal dunia ketika ia masih kecil. Sedangkan ayahnya telah menikah lagi.

Sementara kematian korban pertamakali diketahui Haryanto dan Siti Mainunah (60), nenek korban yang juga tinggal serumah dengan korban.

Saat itu Haryanto dan Siti menangis mendapati korban tewas. BACA JUGA :  Terkendala Syarat, 215 Formasi PPPK Kosong, Tiga Formasi CPNS Kosong

Tangisannya itu didengar Ema (45), tetangganya. Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait