Usaha Ayam Petelur Tak Terpengaruh Pandemi

Minggu 29-08-2021,13:57 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

CURUP SELATAN – Pandemi Covid-19 hampir menimbulkan dampak serius bagi dunia usaha. Baik itu usaha perdagangan, jasa maupun pariwisata. Serta usaha lainnya di Kabupaten Rejang Lebong (RL). BACA JUGA:  Ditinggal Salat, Pencuri Gasak Hp di Ruang Tamu Namun begitu, ternyata masih ada usaha yang terbilang tidak terpengaruh oleh kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Salah satunya usaha peternakan ayam petelur yang digeluti Dodi Mulyadi (33) di Desa Teladan Kecamatan Curup Selatan. Hal ini dimungkinkan karena telur menjadi kebutuhan yang cukup penting bagi masyarakat, sebagai lauk rutin mereka sehari-hari. BACA JUGA:  Harga Sawit  Menuju Rp 2.400 Per Kilogram Bahkan saat ini diakui masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan pasar sepenuhnya. ‘’Kalau dibilang terpengaruh, saya rasa tidak juga. Karena permintaan pasar memang tidak menurun dengan adanya pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan. Bahkan sampai saat ini kita belum bisa memenuhi permintaan kebutuhan pasar karena memang, kita masih terbilang baru,’’ sampai Dodi. BACA JUGA:  Tak Terima Dituduh Maling Ayam, Pak Kadun pun Dikeroyok Dijelaskan Dodi, awalnya mereka hanya memiliki 625 ekor ayam dan kemudian bertambah menjadi 1.800 ekor ayam petelur. Di mana dalam sehari bisa menghasilnya 1.000-1.500 butir telur. Bahkan saat ini dirinya sudah memiliki satu kandang lagi di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur. BACA JUGA:  Lima Kandidat Direktur PDAM Kembalikan Berkas ‘’Tapi kebetulan untuk kandang yang di Kelurahan Sukaraja baru persiapan untuk menghasilkan. Karena memang ayam-ayamnya belum mulai bertelur,’’ jelas Dodi. Untuk pemasaran sendiri, sambung Dodi, dirinya sudah memiliki beberapa agen di Kabupaten RL dan Kabupaten Kepahiang yang menampung hasil telur dari kandang miliknya. " Untuk pemasaran, hasil usaha saya pasarkan di RL dan Kabupaten Kepahiang," ujar Dodi. Dalam menjalankan usaha, dirinya berkeyakinan apa yang dilakukan menjanjikan. BACA JUGA:  Vaksin Nusantara Masih Tahap Penelitian Malah, dia yakin hanya dalam waktu 2 tahun saja modal sudah kembali. Baca Selanjutnya>>>

Tags :
Kategori :

Terkait