BENGKULU - Capaian vaksinasi hingga saat ini di Provinsi Bengkulu di angka 21,37 persen dari sasaran 3 juta orang. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan dengan angka ini pihaknya akan terus menggeber realisasi dari realisasi vaksinasi. Khususnya, capaian vaksinasi yang menyasar kepada pelajar, meliputi remaja dan anak-anak.
"Kita akan terus lakukan vaksinasi massal. Supaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dari vaksinasi. Dalam waktu dekat ini, kita akan launching vaksinasi untuk anak sekolah, kemudian akan di susul dengan target vaksinasi untuk pondok pesantren," ungkap Herwan saat dikonfirmasi oleh RB Rabu (1/9). Apalagi, lanjut Herwan, melihat dampak adanya vaksinasi dan disiplin penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, membuat angka kasus harian menurun. Berdasarkan data dari Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bengkulu sepanjang bulan Agustus ini, tercatat ada 5.405 kasus konfirmasi positif Covid-19. Ia mengakui jika bulan ini jumlah kasus menurun bila dibandingkan dengan Juli lalu. Dimana bulan Juli itu, diklaim bulan paling banyak kasus baru. Dengan, sempat memecahkan rekor kasus konfirmasi, yakni pada 18 Juli, dimana kasus mencapai angka 468 kasus. "Juli kemarin, tercatat ada 5.476 kasus baru, kalau Agustus ada 5.405 kasus. Dan hari ini (kemarin,red) ada tambahan 27 kasus," sampainya. Dijelaskannya, untuk pertengahan Juli hingga awal Agustus penambahan kasus harian masih diangka ratusan. Namun, dalam waktu dua minggu terakhir kasus harian mengalami penurunan. Tak hanya kasus baru yang menurun, lanjutnya, namun juga jumlah angka kematian pasien Covid-19 mulai berkurang. Saat ini untuk jumlah keseluruhan pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal sebanyak 375 orang, bila dipresentasikan sebanyak 1,67 persen dari jumlah kasus keseluruhan. "Keseluruhan mencapai 22.500 kasus," jelasnya. Sementara itu, juga masih ada 1.926 konfirmasi aktif, yang terus dipantau perkembangan oleh tim Satgas dan tim medis. "Untuk angka kesembuhan juga meningkatkan. Ini ada 82 pasien sembuh," imbuhnya. Sehingga untuk total keseluruhan pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 1.854 pasien atau 8,27 persen dari jumlah kasus. Berkenaan dengan vaksinasi saat ini, khususnya di lingkungan sekolah anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati meminta agar pegawai di lingkungan terutama untuk guru mendapatkan prioritas sasaran vaksinasi. Apalagi, untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah mulai diberlakukan. "Waktu rapat bersama Pak Menteri Nadiem. Saya minta vaksinasi untuk para guru itu dikejar, di prioritaskan , supaya para tenaga pendidik itu bisa melaksanakan tugasnya dengan aman dan nyaman. Pak nadiem waktu itu mengatakan guru sudah 50 persen vaksin. Tapi saya katakan tidak. Karena kami tahu, seperti kita di Bengkulu juga teman-teman DPR dari daerah lainnya mengatakan tidak belum sampai 50 persen. Karena Pak Nadiem mendengar di Jakarta, kalau di Jakarta ya iyalah vaksinasinya bagus sekali. Nah kita kalau di daerah ini terkendala macam-macam, mulai jumlahnya, vaksinatornya serta kendala lainnya," kata Dewi Coryati. Oleh karena itu, ia menyuarakan agar kedepan vaksinasi para guru harus diprioritaskan. Mengingat pembelajaran itu bukan hanya sekedar membaca dan menulis. Tapi juga transfer budi pekerti harus diajarkan melalui contoh dan itu melalui tatap muka, "Kalau daring maka akan kehilangan salah satunya pendidikan karakter anak. Karena tingkat efektifitas KBM melalui daring ini maka kita akan warning loss," imbuhnya. (war)Vaksinasi Guru di Bengkulu Diminta Dikebut
Kamis 02-09-2021,14:32 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :