Disperindag Beberkan Alasan Ini Penyebab Elpiji Subsidi Langka di Kota Bengkulu

Selasa 14-09-2021,12:39 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Banyaknya keluhan soal kelangkaan gas melon atau elpiji subsidi 3 Kg di Kota Bengkulu membuat masyarakat resah.

Pantauan di lapangan, kelangkaan tabung gas melon ini sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir.

Bahkan ada warung yang menjual gas subsidi Rp 30 ribu per tabung.

BACA JUGA:  Terdakwa Penyerobotan Lahan Pelindo Dituntut Hukuman Berbeda Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Bujang HR menyebut jika pihaknya dalam waktu dekat akan turun ke lapangan memeriksa pendistribusian tabung gas melon di pangkalan dan agen.

"Kita sudah dapat laporan masyarakat terkait susahnya mencari tabung gas melon. Dalam waktu dekat kami bersama tim dan pihak terkait akan mengecek distribusi gas di pangkalan untuk memastikan penyaluran tabung gas subsidi ini sudah tepat sasaran atau belum,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bujang mengatakan kelangkaan gas di Kota Bengkulu disebabkan empat faktor.

Yakni, migrasi konsumen dari gas non subsidi ke gas subsidi, pasokan berkurang, pengusaha makanan banyak memakai gas bersubsidi untuk meraup untung, serta maraknya konsumen luar daerah yang membeli gas ke kota.

BACA JUGA:  23 Peserta Tes PPPK Tidak Hadir, Kadis: Tetap Bisa Ikut Tahap II "Migrasi konsumen gas yang awalnya menggunakan tabung 12 kilogram, lalu menggantinya dengan tabung 3 kilogram menjadi penyebab utama terjadinya kelangkaan dan lonjakan harga," katanya.

Selain itu, wacana penambahan kuota gas melon sebanyak lima persen yang belum terealisasi ditenggarai menjadi salah satu penyebab langkanya ketersedian gas saat ini.

"Penambahan kuota dari Pertamina sebanyak lima persen belum ada saat ini. Mungkin mereka lagi menyiapkan, kita tunggu saja hingga akhir tahun," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Anzori Tawakal menyampaikan terjadi peningkatan permintaan gas subsidi di tengah masyarakat.

Ini menjadi salah satu pemicu akan kelangkaan gas melon tersebut.

BACA JUGA:  Bobol Asrama Siswi dan Rampas Handphone, Warga Pasar Bawah Diciduk Polisi "Terkait dengan pasokan yang agak terlambat, itu bisa jadi lemahnya distribusi dari agen. Jadi,itu agak terlambat. Apalagi alokasi nya kan tidak terbatas. Kita terjadi peningkatan yang luar biasa, 20 persen naiknya dari permintaan dari sejuta tabung menjadi 1,5 juta. Berarti penambahan hampir 30 persen," kata Anzori, saat dikonfirmasi oleh Rakyat Bengkulu,  (13/9).

Berdasarkan pantauan di lapangan, sekarang ini banyak didapati bahwa kalangan yang tidak masuk dalam prioritas untuk gas melon ini malah ikut membeli, bahkan dalam jumlah banyak.

Hal ini pun menjadi salah satu pemicu bahwa gas elpiji 3 kilogram ini mengalami kenaikan harga, bahkan bisa mengalami kelangkaan.

"Belinya tidak satu atau dua, tapi dalam jumlah yang banyak. Ini yang mempengaruhi dari jumlah elpiji subsidi yang ada di masyarakat. Karena kan untuk masyarakat yang membutuhkan, mereka beli satu ya. Ternyata sudah tidak ada, karena habis dibeli orang orang tadi. Maka nya ini perlu disampaikan lagi bahwa elpiji 3 kilogram itu untuk orang yang berhak. Jangan sampai malah restoran besar yang memakai. Atau orang orang yang berkecukupan yang menikmatinya," sampainya.

BACA JUGA:  39 Randis Senilai Rp 1 Miliar Dilelang, Ada LC dan Dua Fortuner RUSAK Untuk itu, Pemprov Bengkulu mengimbau masyarakat mampu untuk selalu menggunakan Bright Gas 5,5 kilogram dan Bright Gas 12 kilogram yang tersedia di pangkalan, beberapa outlet dan SPBU sehingga penggunaaan elpiji subsidi 3 Kg benar-benar tepat sasaran, yakni untuk masyarakat pra sejahtera dan usaha mikro.

"Memang sasarannya yang harus dicek kabupaten kota. Sasarannya itukan untuk pengusaha kecil UMKM, dan keluarga miskin. Kalau berkenaan dengan kenaikan harga ini, bakal kita koordinasikan ke Pertamina," imbuhnya Anzori.

Melihat hal ini, Communication Relation & CSR MOR II, Ujang Supriadi menjelaskan Pertamina Patra Niaga dalam waktu dekat ini, akan melakukan extra dropping atau penyaluran fakultatif untuk amankan stok dan penyaluran elpiji 3 kilogram di Kota Bengkulu.

Hal ini juga untuk mengantisipasi adanya potensi kenaikan permintaan elpiji 3 kilogram bersubsidi di masyarakat.

"Extra dropping, nanti direncanakan hingga 4 persen dari alokasi normal atau sekitar 43.000 tabung," paparnya.

Dari Pertamina sendiri, terus melakukan upaya untuk menjamin ketersediaan elpiji 3 kilogram.

Pertamina Patra Niaga terus meninjau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan pendistribusian elpiji 3 kilogram bersubsidi berjalan lancar.

"Saat ini, penyaluran LPG 3 Kg Bersubsidi berjalan normal dan disesuaikan dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah," tuturnya.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait