Jalan Mulus Terus Menciut, Panjang Jalan Berkerikil Capai 405,2 Km

Senin 27-09-2021,12:40 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

MUKOMUKO – Memprihatinkan, semakin lama kondisi jalan mulus di Kabupaten Mukomuko terus merosot.

Mulai dari jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten. Padahal seyogyanya, penanganan jalan semakin baik, terlebih lagi untuk jalan berkonstruksi hotmix atau aspal.

BACA JUGA:  Sultan Minta Pemda se-Bengkulu Maksimalkan Momentum Kunjungan Kementerian

Diketahui, panjang jalan di Kabupaten Mukomuko, totalnya mencapai 937 kilometer (KM).

Terdiri 153 km jalan nasional, 97,2 km jalan provinsi dan 686,69 km merupakan jalan kabupaten.

Dari total panjang jalan, badan jalan dengan kondisi baik, hanya sekitar 39,03 persen atau sepanjang 365,7 km.

Sedangkan badan jalan dalam kondisi sedang, sekitar 39,07 persen atau sepanjang 366,1 km.

Sementara itu, sekitar 19,48 persen atau sepanjang 182,5 km, kondisi badan jalannya rusak, dan kondisi badan jalan masuk kategori rusak berat, 2,42 persen atau sekitar 22,6 km.

Data tersebut dibenarkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Mukomuko, Khomarudin, S.ST.

“Data ini kita peroleh dari dinas terkait, dan sudah kita muatkan pada Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Edisi 2021,” kata Khomarudin.

Ia tidak menampik, dari data yang diperoleh pihaknya, ada penurunan panjang jalan dengan kondisi baik.

Jika dibandingkan kondisi jalan baik ditahun 2019, apalagi dibandingkan tahun 2018.

Bahwa di tahun 2018, jalan kondisi baik, panjangnya mencapai 926,5 km.

Namun di 2019, menurun menjadi hanya 426,1 km. Dan di 2020, makin menurun, tersisa hanya 365,7 km.

Kondisi Jembatan Memprihatinkan

 Dampak dari berkurangnya panjang jalan dalam kondisi baik, menjadi bertambahnya panjang jalan dengan kondisi sedang.

Tahun 2018, jalan kondisi sedang hanya sepanjang 57,2 km.

Lalu di 2019 jadi sepanjang 264,6 KM dan tahun 2020 bertambah panjangnya jadi 366,1 km.

Meski begitu, untuk jalan dalam kondisi rusak, menurun.

Tahun 2019, jalan rusak total sepanjang 182,5 km, di tahun 2020 tersisa hanya 182,5 km.

Begitu juga dengan jalan rusak berat, sebelumnya 58,4 KM, maka di tahun 2020 turun hanya 22,6 km.

“Untuk panjang jalan jika dilihat dari kondisi permukaan badan jalan, di Kabupaten Mukomuko, yang sudah beraspal, mencapai 501,68 km, kondisi permukaan kerikil sekitar 405,29 KM dan kondisi masih tanah sekitar 30,03 km,” beber Khomarudin.

Jika dilihat dari data lanjutnya, untuk jalan yang permukaannya kerikil, terjadi peningkatan dari kondisi ditahun sebelumnya.

Di mana tahun 2018, jalan berkerikil ada sepanjang 236,7 persen.

Ditahun 2019, menurun menjadi hanya sepanjang 187,1 km. Namun ditahun 2020, naik fantastis, bertambah menjadi sepanjang 405,2 km.

Penurunan juga terjadi pada jalan dengan permukaan aspal. Tahun 2020, panjangnanya hanya 501,6 km.

Padahal ditahun 2019, panjang jalan beraspal sampai 723,1 km.

Juga turun jika dibandingkan tahun 2018, panjanganya sampai 753,3 km.

BACA JUGA:  Jembatan Ambruk, Dewan Nilai Tak Bisa Sepenuhnya Salahkan Alam

Sedangkan jalan kondisi tanah, tahun 2020 sepanjang 30,03 KM, berkurang, sebab ditahun 2018 sepanjang 36,4 km.

Jalan Mulus Terus Menciut

“Dari panjang seluruh jalan di Kabupaten Mukomuko, 45,48 persen kondisi jalannya baik. Dan yang lainnya beraneka kondisi jalan. Pembangunan dan peningkatan fasilitas transportasi seperti jalan dan jembatan penting, demi memudahkan hubungan komunikasi dan proses mobilisasi penduduk antar daerah," tambah Khonarudin.

"Dalam menunjang kelancaran distribusi barang dan jasa. Sehingga berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, utamanya untuk daerah - daerah sulit terjangkau dan terisolir,” pungkas Khomar.

Sementara itu, untuk jalan nasional, terdapat dua jembatan memprihatinkan dan satu jembatan sangat memprihatinkan.

Dua jembatan memprihatinkan itu, di Desa Tunggang dan Desa Pondok Suguh Kecamatan Pondok Suguh.

Sudah ditangani sejak tahun 2018, hingga sekarang, jembatan penghubung jalan nasional itu belum kunjung tuntas pembangunannya.

Namun itu masih beruntung, sebab ada satu jembatan, kondisinya sangat memprihatinkan.

Sejak tahun 2018 hingga September 2021 ini, masih menggunakan jembatan darurat. Sudah berulangkali kendaraan berbagai jenis terjebak di jembatan yang berlokasi di Air Punggur Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko.

Dan diprediksi, masih menggunakan jembatan darurat itu akan hingga tahun 2022.

Ketiga jembatan itu, dalam perencanaan Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Bengkulu, disebut Jembatan Menggiring Besar CS.

Panjang Jalan Berkerikil Capai 405,2 Km

Di September ini, jembatan di Air Punggur ini, sempat terjebak kendaraan. Dikarenakan besi penopang bengkok dan lantai papan lapuk.

Sehingga sempat memacetkan arus lalu lintas. Pada 25 September 2021, sempat direncanakan perbaikan dan penguatan jembatan darurat tersebut.

Namun batal, hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Kita mau siapkan materialnya dulu. Kalau sudah siap, baru kita lakukan perbaikan,” kata Pejabat pembuat Komitmen (PPK) PJN Wilayah I Provinsi Bengkulu, Zulkarnain, kemarin (26/9).

Ia pun belum dapat memastikan, apakah perbaikan jembatan darurat dapat dilakukan di Oktober mendatang. “Kalau siap materialnya, kita laksanakan,” jawabnya.

Mengenai kelanjutan penyelesaian penggantian jembatan permanennya, Zulkarnain belum dapat memastikan.

Ia tidak menampik, tahun ini, sempat tersedia alokasi anggaran sekitar Rp 4,4 miliar.

Untuk lanjutan penyelesaian pergantian jembatan Menggiring Besar CS, namun terjadi perubahan.

“Di tahun 2022 diusulkan kembali. Kalau untuk sekarang, sementara ini belum bisa berjalan,” kata Zulkarnain.

Sementara itu, mengenai kondisi badan jalan yang jadi kewenangan Pemkab Mukomuko, diklaim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mukomuko, sepanjang 246,3 km ditahun 2021 ini, sudah berkonstruksi aspal atau hotmix. Lalu berkonstruksi beton, yang sudah dibangun Pemkab hingga tahun 2021 sepanjang 23,3 KM.

Kepala Dinas PUPR Mukomuko, Ruri Irwandi, ST, MT tidak menampik, jika masih ada ruas jalan kondisi permukaan badan jalannya masih kerikil.

Panjangnya sekitar 351,89 kilometer atau sekitar 51,24 persen dari total panjang jalan kabupaten, 686,69 KM.

Kemudian ada yang masih tanah, sepanjang 65,20 km.

“Jalan kabupaten dalam kondisi baik, dari hasil survey kita tahun 2021 ini, ada 239,53 km. Terus kondisi Sedang 245,54 km, rusak ringan totalnya sepanjang 187,41 kilometer dan masih ada rusak berat, itu sekitar 14,21 kilometer, " ujar Ruri. Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait