BENGKULU – Beberapa hari ini cuaca di Bengkulu tidak bersahabat. Bahkan menurut perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geografi (BMKG) Fatmawati Bengkulu, ketinggian gelombang laut diprediksi bisa mencapai 4,5 meter dan cukup berbahaya bagi kapal nelayan.
BACA JUGA: Rawa Makmur Dikepung Banjir
Prakirawan Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, Dyah Rizky Alyudin menjelaskan dari peringatan dini cuaca dalam 2 hari ke depan, Bengkulu diprediksi bakal dilanda cuaca buruk.
Termasuk potensi gelombang tinggi yang ada di perairan Bengkulu hingga Enggano.
“Untuk gelombang juga diperkirakan masih tinggi, dengan tinggi maksimum 2.5 - 4 meter. Juga hujan lebat masih diprediksi terjadi," kata Dyah, Jumat (1/10).
Dijelaskannya, gelombang bisa mencapai 4.0 meter di perairan Bengkulu dan di Perairan Enggano hingga Samudera Hindia Barat Bengkulu.
Berdasarkan prakiraan kondisi cuaca maritim untuk 1 hingga 2 Oktober jam 07.00 WIB, gelombang laut dengan ketinggian 1.00 - 3.70 meter berpeluang terjadi di perairan pesisir Bengkulu hingga perairan timur Pulau Enggano.
Serta diprediksi adanya gelombang laut dengan ketinggian 1.25 - 4.50 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai hingga perairan Samudera Hindia barat Sumatera Barat dan perairan Samudera Hindia barat Bengkulu.
“Selain gelombang, untuk potensi angin kencang juga perlu diwaspadai di wilayah pesisir Bengkulu,” pesannya.
Ia menjelaskan untuk kecepatan angin di daratan cenderung rata-rata normal.
Namun apabila terdapat awan cumulonimbus atau awan hujan, dapat meningkatkan kecepatan angin yg sifatnya sesaat.
“Sementara angin di perairan dapat mencapai 46 km/jam,” ungkap Dyah.
Untuk itu, pihaknya menghimbau agar tetap berhati-hati, akan dampak dari cuaca buruk ini.
Pasalnya, Untuk kecepatan angin rata-rata 8-10 knot maksimum di 32 knot.
Potensi Hujan Beberapa Hari ke depan
Dalam beberapa hari ke depan, lanjutnya, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin.
BACA JUGA: Seleksi CASN, 100 Menit Waktu Tes, Satu Soal Satu Menit Kurang
Untuk itu, ia menghimbau agar nelayan tetap waspada dikarenakan angin kencang masih berpotensi hingga 2 hari ke depan.
“Dikarenakan wilayah indonesia bagian selatan terpantau adanya daerah tekanan rendah, yang dapat memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sesaat,” sampainya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar menyampaikan Provinsi Bengkulu masuk dalam kawasan yang diprediksi berpotensi cuaca ekstrem.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai akan dampak dari cuaca buruk ini.
Apalagi saat ini, disejumlah titik mulai terjadi banjir dan tanah longsor.
“Agar kita siaga dalam menghadapi bencana. Khususnya bagi titik lokasi yang memang rawan terjadi longsor maupun banjir," kata Rusdi.
Dijelaskannya, untuk antisipasi banjir maka kita siapkan untuk memberikan imbauan waspada kepada warga di bantaran sungai maupun titik titik banjir, terutama saat hujan tiba.
“Kita imbau nelayan agar waspada. Karena ada potensi gelombang tinggi. Disamping kecepatan angin juga maksimum pada 46 km/jam,” imbau Rusdi.
Ini sebagai tindak lanjut dari imbauan BMKG mengimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada Periode sepekan ke depan.
Baik hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es.
Pasalnya, hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
“Sementara untuk longsor, ini masih di titik titik yang sama. bengkulu Curup, Curup Lebong, Bengkulu Selatan. Ketika terjadi itu, maka segera koordinasi lintas sektoral,” pesan Rusdi.
Sementara itu, pantauan RB di Pasar Panorama, sejumlah pedagang ikan mengeluhkan sepinya pembeli akibat harga ikan yang mulai naik kisaran Rp 5 ribu-10 ribu perkilogramnya, dampak dari cuaca buruk di laut.
Salah seorang pedagang ikan, Asmi (35) mengatakan, harga ikan sudah mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir. Khususnya untuk ikan tongkol mengalami kenaikan cukup tinggi, hingga Rp 10 ribu per kg.
Harga Ikan Naik
Sementara untuk ikan lainnya mengalami kenaikan harga Rp 5 ribu.
“Iya sudah seminggu ini harga ikan naik,” ujar Asmi.
Dilanjutkannya, dalam satu hari biasanya ia mampu menjual 40 kilogram ikan berbagai jenis.
Namun untuk saat ini paling banyak hanya 35 kilogram perhari, itupun terkadang tidak sampai habis.
“Sejak harga ikan naik, jual 35 kg saja sulit. Soalnya harga ikan naik jadi sepi pembeli,” tambah Asmi.
Menurut pedagang ikan lainnya , Reni (32) saat ini terjadi keterbatasan stok ikan karena hasil tangkap nelayan yang sedikit ditambah lagi pembeli saat ini cenderung sepi karena harga ikan mengalami kenaikan.
Apalagi kondisi badai saat ini membeli ikan harus dibayar tunai, tidak bisa lagi menghutang.
“Saat ini kalau mau ambil ikan di kondisi badai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) harus ada duitnya kalau tidak ada duitnya tidak dikasih itupun rebutan dengan pedagang lain dalam kondisi badai ini kita beli biasa Rp 15 ribu sekarang menjadi Rp 18 ribu,” ujarnya. (war/cw2)
Simak Video Berita