Jembatan Gantung di Rejang Lebong Memprihatinkan, Jangan Tunggu Korban Jiwa

Senin 04-10-2021,12:38 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

CURUP UTARA - Jembatan gantung di Dusun 2 Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Bahkan Sabtu (2/9) lalu jembatan gantung akses utama menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan kebun masyarakat nyaris saja menelan korban jiwa.

Dijelaskan Kepala Dusun (Kadus) 2 Desa Suka Datang Jansen (32) kemarin yang ditemukan RB, kejadian berawal saat masyarakat akan mengantarkan jenazah warga yang meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB Sabtu (2/10) lalu. Saat melintasi jembatan, tiba-tiba tali seling sebelah kanan dari arah desa menuju TPU tiba-tiba terulur dan membuat jembatan menjadi miring.

‘’Kemarin (sabtu, red) pagi kami akan melaksanakan pemakaman mertua yang meninggal dunia. Saat melintasi jembatan gantung ini, beberapa saat setelah jenazah melintas, jembatan tiba-tiba miring karena jembatan terulur. Warga yang masih berada di jembatan masih sempat berlarian ke ujung jembatan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,’’ sampai Jansen.

Dijelaskan Jansen, jembatan tersebut dibangun atau terakhir direhab pada tahun 2013 lalu dengan bantuan dana program dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun hingga saat ini jembatan tersebut kondisinya semakin parah, ditambah kejadian Sabtu lalu sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua lagi. Padahal jembatan tersebut menjadi akses penting bagi warga mereka dan warga desa tetangga.

‘’Karena jembatan ini menjadi jalan menuju kebun, juga menjadi akses untuk pulang pergi anak sekolah ke wilayah desa tetangga. Jalan ini juga tembus ke Desa Sukarami Kecamatan Bermani Ulu dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Curup Utara. Kalau sekarang warga yang menggunakan motor harus mengambil jalur memutar melalui Desa Tabarenah,’’ sambung Jansen.

Ditambahkan Jansen, mereka terakhir sudah menyampaikan usulan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk minta bantuan perbaikan atau lebih baik lagi dibangunkan jembatan permanen baru. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan, sedangkan ke Pemda Kabupaten zaman bupati sebelumnya, alasanya anggaran tidak memadai.

‘’InsyaAllah minggu ini kita akan sampaikan surat resmi dari pemerintah desa kepada pemerintah daerah. Harapan kita tidak hanya segera diperbaiki saja jembatan gantung tersebut. Kalau bisa dibangunan jembatan beton permanen yang bisa dilalui kendaraan roda empat sehingga masyarakat bisa benar-benar terbantu,’’ imbu Jansen. (dtk)

Tags :
Kategori :

Terkait