Penyakit Jembrana, 413 Sapi Dilaporkan Mati di Mukomuko

Kamis 14-10-2021,13:29 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

MUKOMUKO – Penyakit jembrana menyerang sapi di Kabupaten Mukomuko.Kerugian ditaksir mencapai Rp 3 miliar lebih dialami peternak sapi. Kerugian itu terjadi hanya dalam tempo 6 bulan. Lantaran 413 ekor sapi milik warga Kabupaten Mukomuko, mati. Setelah diserang penyakit jembrana.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Mukomuko, Pitriyani, S.Pt mengatakan, total ada 1.016 ekor sapi yang dilaporkan dan diperiksa, positif tertular penyakit jembrana. Dari jumlah itu, sebanyak 413 ekor sapi mati.

“Jumlah 1.016 ekor itu yang dilaporkan saja. Termasuk yang mati. Kita yakin, jumlahnya lebih banyak lagi. Karena pasti ada beberapa warga yang dia tidak melaporkan ke petugas kesehatan hewan,” kata Pitriyani.

Sedangkan 603 ekor sapi lagi, kondisinya ada sebagian yang berhasil sembuh. Namun ada juga yang dijual oleh pemiliknya. Ada juga yang dipotong paksa. “Potong paksa ini tidak kita masukkan ke kelompok sapi mati akibat jembrana. Karena dia ini masih sempat dipotong oleh pemiliknya, sebelum sapi mati,” terangnya.

Dijelasnya, penyakit jembrana disebabkan infeksi bovine lentivirus yang termasuk dalam famili retrovirus. Penularan dari sapi ke sapi sangat mudah, hanya melalui perantara lalat. Lalat menggigit sapi yang mengidap Jembrana. Kemudian lalat itu menggigit sapi lain. Oleh sebab itu, potensi penularan penyakit jembrana cukup cepat.

"Makanya, kalau ada satu sapi dalam satu kandang terinfeksi jembrana, kita langsung menilai, sapi dalam satu kandang itu dianggap sudah tertular. Sapi yang lain itu masuk dalam populasi terancam,” jelasnya.

Hingga saat ini lanjut Pitriyani belum ada obat khusus untuk pengobatan sapi yang terjangkit jembrana. Langkah yang dapat dilakukan petugas kesehatan hewan hanya dengan mendorong peningkatan imun sapi, memberikan vitamin.

“Belum ada obat khusus. Yang diberikan selama ini intinya bagaimana imun tubuh sapi itu meningkat. Sehingga kuat melawan penyakit di dalam tubuhnya. Makanya ada yang berhasil sembuh, namun tidak sedikit juga yang berujung mati,” sampainya.

Kondisi yang dihadapi pihaknya terbatasnya ketersediaan vitamin untuk membantu petani yang sapinya sakit jembrana. Sejauh ini haya dapat melaporkan kasus penyebaran penyakit jembrana di Kabupaten Mukomuko ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu. Dengan harapan, dapat diberikan bantuan.  Apapun, untuk penanganan sapi tersebut.

"Dalam waktu dekat ini kami akan melayangkan surat prihal laporan penyakit jembrana sepanjang tahun 2021 ini. Harapan kami ada bantuan vitamin dari Pemprov, yang bisa kita manfaatkan. Hanya itu yang baru dapat kita laksanakan membantu peternak,” pungkasnya.(hue)

Tags :
Kategori :

Terkait