Begini Penanganan Demonstrasi Ricuh di PT Pelindo, Simulasi Polisi

Kamis 11-11-2021,13:47 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU, rakyatbengkulu.com- Aksi unjuk rasa yang terjadi di kawasan PT Pelindo, Kamis (11/11) berujung ricuh. Ratusan massa yang menuntut pengembalian hak tanah terlibat aksi saling dorong dengan pihak kepolisian yang berjaga.

Lantaran dalam unjuk rasa tersebut sejumlah massa melempari petugas dengan berbagai macam benda serta sengaja membakar sejumlah barang sebagai bentuk ekspresi penyampaian suara hingga kondisi berujung tidak kondusif. Hingga akhirnya massa yang nenyerang petugas berhasil dipukul mundur pihak kepolisian yang bertugas.

BACA JUGA:  Nelayan di Bengkulu Terimbas Cuaca Buruk Namun aksi unjuk rasa berujung ricuh ini hanyalah bagian dari simulasi yang digelar oleh Polda Bengkulu. Kegiatan tersebut merupakan latihan pihak kepolisian dalam simulasi penanganan unjuk rasa yang digelar di Pelabuhan Pelindo II Cabang Bengkulu.

Kapolda Bengkulu Irjen Pol Guntur Setyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan persiapan jika di wilayah Bengkulu terjadi unjuk rasa yang menimbulkan gejolak. Menurutnya hal itu sebagai bagian dari tugas pokok kepolisian yang harus dilakukan dengan prima. Mengingat sudah hampir 2 tahun ini pihaknya tidak melakukan pelatihan karena menjalankan operasi kemanusiaan yaitu penanganan Covid-19.

"Nah hari ini kita kembali melakukan latihan gabungan yang difokuskan pada penanganan unjuk rasa anarkis, penyanderaan, upaya kekerasan dan terorisme. Semoga hal ini dapat mengembalikan kesiapsiagaan pasukan kita sesuaikan fungsinya masing-masing," kata Guntur.

BACA JUGA:  Pemprov Bengkulu Bentuk Tim Percepatan Pemanfaatan Pantai Panjang Dalam simulasi tersebut melibatkan sebanyak 800 personil gabungan anggota pihak kepolisian. Pada simulasi yang dikemas secara apik, petugas menurunkan sejumlah pasukan Brimob untuk meredam massa, mobil water cannon, anjing pelacak serta pasukan khusus pengamanan huru hara. (tok)

Simak Video Berita 

Tags :
Kategori :

Terkait