Lama Belajar Daring, Anak Kehilangan Gairah
BENGKULU – Selama pandemi Covid-19, tercatat 166 pelajar di Kota Bengkulu putus sekolah atau drop out. Penyebabnya, mulai dari permasalahan ekonomi, kenakalan remaja dan ada pula yang sudah menikah. Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) di Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, anak yang putus sekolah itu mulai dari usia 7-12 tahun 81 siswa dan usia 13-15 tahun 85 siswa. BACA JUGA: Komisi 1: Umumkan Hasil Seleksi Administrasi Komisioner KPID Menyikapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Drs. Sehmi, M.Pd mengatakan, sistem belajar dalam jaringan (daring) yang diterapkan selama masa pandemi, membuat siswa menjadi nyaman. Namun efek buruknya, anak semakin kehilangan gairah belajar. “Selama dua tahun, selama pandemi dua tahun ini banyak belajar dari rumah. Kadang-kadang ada yang keasikan belajar dari rumah, keluar, libur akhirnya tidak masuk lagi (drop out),” ungkapnya. Menanggapi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Pendidikan selalu berupaya mendorong agar anak yang berhenti sek olah untuk bisa kembali bersekolah. Dengan cara memindahkan siswa tersebut kesekolah lain atau menggikuti program pendidikan dasar yang diselengarakan melalui jalur pendidikan luar sekolah (Paket A mapun Paket B). “Kita akan tetap salurkan namun belum tentu di tempat sekolah yang lama” jelasnya. Kemudian dia mengatakan mengenai mekanisme penyaluran siswa yang berkeinginan melanjutkan pendidikan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu. Sesuai dengan sistem yang berlaku. BACA JUGA: Tiga Remaja di Kaur Kepergok Mencuri Panel Listrik “Kita lihat dulu dari administrasi raportnya, sekolahnya dari mana, dan permasalahannya apa,” tegasnya.166 Siswa Putus Sekolah
Selasa 16-11-2021,07:39 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :