Harga TBS Tinggi, BI Turut Senang

Selasa 16-11-2021,07:57 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

MUKOMUKO – Tingginya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Ini turut dirasakan Bank Indonesia, dengan tingginya permintaan suplai uang tunai ke Kabupaten Mukomuko.

Sebagaimana dikemuka Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Joni Marsius. Oleh sebab itu, industri kelapa sawit menjadi salah satu pertimbangan BI untuk disurvei. Mengingat beberapa bulan terakhir, permintaan uang tunai di Mukomuko cukup tinggi.

“Harga sawit naik, BI turut senang. Waktu kita mengirim uang ke Mukomuko semakin cepat. Berapa jumlahnya, saya bisa bisikkan dengan pak bupati,” ujarnya di Balai Daerah Kabupaten Mukomuko, Senin (15/11). Sehingga pihaknya sudah mengambil kebijakan untuk menambah plafon jumlah uang yang dikirim ke Mukomuko. Sebab, kurang dari dua minggu sudah kembali meminta suplai uang yang dititipkan di Bank Bengkulu Cabang Mukomuko.

“Karena sekarang sudah sering minta tambahan, kita naikkan plafonnya. Jumat kemaren, buru-buru kirim uang. Mohon bantuan pak bupati dan semuanya, jika terjadi apa-apa, misal Laka. Itu kita lagi bawa uang untuk masyarakat Mukomuko,” sampainya.

Selain itu, Joni Marsius mendorong bupati Mukomuko untuk secepatnya menuntaskan permasalahan suplai listrik di Mukomuko. Mengingat ketersediaan listrik yang memadai sangat dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembangnya perekonomian di Kabupaten Mukomuko.

“Bagaimana caranya, selesaikan listrik. Kalau masalah listrik selesai, saya juga siap membawa bapak menemui investor,” sebut Joni. Apalagi untuk Mukomuko, menurutnya sudah sangat layak dibangun usaha atau industri hilirisasi dari minyak kelapa sawit. Mengingat melimpahnya bahan baku minyak kelapa sawit. Adanya usaha tersebut, akan membantu pmerintah dalam menjaga daya tahan infrastruktur jalan.

“Penting hilirisasi ini. Jadi ini bisa didorong. Tidak mesti sampai bisa produksi minyak goreng, sabun pun jadi. Daripada truk CPO bolak balik bawa CPO yang berpotensi tinggi mempercepat kerusakan jalan,” sampainya.

Bank Indonesia, Joni melanjutkan, dalam beberapa waktu kedepan akan melakukan survei di Kabupaten Mukomuko. Salah satu yang akan jadi responden atas Survei yang dilakukan BI Bengkulu, PT. Agro Muko.

“Tim survei ini ada dua. Salah satunya nanti industri besar yang jadi pemain di daerah akan kita jadikan responden. Yakni ke PT. Agro Muko. Kita ingin melihat dan memeriksa denyut ekonomi di Kabupaten Mukomuko. Ini menandakan Mukomuko hebat, ada perusahaan di Mukomuko jadi salah satu responden Bank Indonesia,” sampainya.

Selain itu, dalam survei kali ini pihaknya akan melihat aktivitas pertanian bawang merah, padi sawah dan kain. Serta sejumlah usaha lainnya. Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA berharap hasil survei BI akan dapat membantu mengangkat potensi daerah.

“Mudah-mudahan bisa memberikan nilai positif dan masukan yang berarti untuk kami lebih maju kedepan,” kata Bupati. Bupati menagkui kalau Mukomuko masih krisis energi listrik. Pihaknya berharap pada pertengahan tahun 2022 kebutuhan listrik di Mukomuko sudah tertangani.

“Kami sudah bertemu dengan manajemen PLN, khususnya PLN Sumatera Bagian Tengah. Walaupun sebenarnya Mukomuko ini masuk wilayah kerjanya PLN Sumatera Bagian Selatan. Pertengahan tahun depan selesai, mudah-mudahan ekonomi lebih bergeliat lagi. UMKM lebih banyak maju lagi, karena ketersediaan listrik,” sampainya.(hue)

Tags :
Kategori :

Terkait