Sembako Naik, Pasar Masih Sepi

Selasa 21-12-2021,15:06 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Harga sembako jelang Natal dan tahun baru (Nataru) mulai merangkak naik. Kenaikan dipicu stok yang terbatas, dan permintaan yang mulai tinggi. Pencairan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) turut mendorong harga-harga sembako semakin mahal. Ketiga jenis sembako, terpantau naik adalah telur, susu dan terigu.

Pedagang telur di Pasar Minggu Eki (24) membenarkan telur kian mahal. Dua pekan lalu harga per karpet ukuran besar Rp 45 ribu. ‘’Sekarang naik jadi Rp 48 ribu per karpet,‘’ jelasnya.

Ia menyebut telur naik, karena stok tidak ada, sedangkan kebutuhan mulai meninggi lantaran Natal dan tahun baru semakin dekat. Juga Bansos PKH yang mulai dicairkan memicu telur semakin mahal. “Kenaikan pembelian sudah mulai terjadi untuk kebutuhan keluarga rata-rata membeli satu karpet,” ujarnya.

Guna mencukupi kebutuhan, Eki sudah memesan stok telur yang baru dari Kota Padang, dengan dua kali pengiriman jelang tutup tahun ini. “Kami pesan 200 ikat dan akan sampai beberapa hari ke depan,” ujarnya.

Sementara itu Pedagang sembako lain, Andianto (39 ) di Pasar Minggu membenarkan sejak awal Desember lalu, sembako jenis terigu curah telah mengalami kenaikan harga. Sebelumnya per karung isi 25 kilogram dijual Rp 94 ribu, tetapi kini sudah naik menjadi Rp 98 ribu. Kenaikan yang sama terjadi jenis sembako berupa susu kaleng ukuran kecil. “Naiknya antara Rp 1.000 sampai Rp 1.500, sekarang dijual Rp 10.500 untuk  susu Cap Enak,” ungkapnya.

Momen Nataru tidak berimbas naiknya pembeli. Bahkan pasar tetap sepi. Pandemi masih memukul aktivitas jual beli di pasar. “Namun kita tetap semangat buka untuk mencari rezeki,” tutupnya. (iks)

Tags :
Kategori :

Terkait