TUBEI, rakyatbengkulu.com- Dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah tahun ini, Badan Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Lebong diingatkan profesional.
Jangan sampai dalam prakteknya, BLP justru mencari keuntungan dengan cara yang melanggar. BACA JUGA: Dijanjikan Proyek, Dua Kontraktor Datangi Polda Bengkulu "Tidak ada yang namanya titipan proyek,'' tegas Bupati Lebong, Kopli Ansori. Bahkan jika ada oknum yang mengatas namakannya meminta jatah proyek, Kopli minta BLP melaporkannya ke Pemkab Lebong. Dipastikan, ia tidak pernah melayani siapapun yang meminta proyek. ''Artinya kalau saya sendiri tidak melayani, jangan coba-coba BLP kongkalingkong,'' tukas Kopli. Bukan tanpa alasan, Kopli meminta BLP bekerja serius karena cikal bakal bentuk pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Lebong bermuara dari situ. Dari hasil tender atau lelang ditentukan siapa pihak ketiga yang akan melaksanakannya. "Kalau lelangnya tidak beres, bagaimana kita bisa berharap hasil pembangunannya maksimal,'' tandasnya. Proses lelang barang dan jasa harus mengedepankan tujuan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. BACA JUGA: Geber Kasus Dugaan Korupsi Pertambangan, Pemilik IUP Dicecar Polisi Artinya harus ada pengawasan ketat terhadap kinerja Kelompok Kerja (Pokja) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Lebong. ''Saya minta seluruh pihak, baik instansi terkait maupun masyarakat bersama-sama mendukung dan mengawasi jalannya pembangunan di Lebong mulai dari perencanaan, proses pengerjaan hingga hasil,'' terang Kopli. Sementara Kabag Layanan Pengadaan Sekretariat Kabupaten Lebong, Dodi Irawan, ST belum berhasil dikonfirmasi. Pantauan RB, proses lelang pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Lebong masih banyak meninggalkan permasalahan. Selain prosesnya yang berjalan lamban, hasil lelang juga masih banyak menuai protes dari peserta. Bahkan beberapa kegiatan dikuasai perusahaan yang notabene bukan karena track recordnya yang bagus. BACA JUGA: Segera Lelang 11 Jabatan Kosong Beberapa perusahaan kedapatan memonopoli karena bisa memegang lebih dari 3 kegiatan. Salah satunya CV. Teknik Kualiva Engineering yang tahun 2021 mengerjakan 3 paket kegiatan dengan nilai mencapai puluhan miliar. (sca) Simak Video BeritaKopli: Jangan Ada Titipan Proyek
Selasa 04-01-2022,12:41 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :