BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu, mengeluhkan kesulitan mendapat bahan baku air bersih.
Seperti di Instalasi Pengelolan Air (IPA) Surabaya yang mengandalkan air Sungai Bengkulu sebagai bahan baku utamanya. BACA JUGA: Gawat, Air Baku PDAM Tercampur Limbah Kurangnya debit air Sungai Bengkulu dan tingginya tingkat kekeruhan air menjadi persoalan nyata. Ditambahkan lagi air baku itu tercampur material limbah seperti limbah cangkang sawit. Limbah Crude Palm Oil (CPO), limbah karet dan batu bara yang tersedot mesin pompa ke bak pengolahan. Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu Zainubi menampik hal itu. Dikatakannya, berdasarkan laporan hasil uji laboratorium (Lab) yang telah terakreditasi dan terintegritas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perusahaan yang beroperasi di Provinsi Bengkulu sudah memenuhi ketentuan. Selain itu juga tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan pada saat pembuangan air limbah, baik itu pabrik karet, CPO dan batu bara. BACA JUGA: Irigasi Jebol, 50 Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam Semuanya menurut Zainubi, sudah melewati proses yang panjang sebelum dilepaskan ke sungai, sehingga menjamin ketentuan yang telah ditentukan. “Kami sangat mewanti-wanti betul terkait limbah yang dihasilkan,” ungkap Nubi. Ditambahkannya, saat dilakukan uji lab sampel pada musim hujan dan musim kemarau, ada beberapa parameter yang melebihi baku mutu. Yaitu, koli (Tinja) yang dihasilkan dari pengaruh pembuangan sampah oleh aktivitas masyarakat di sempadan sungai. Serta, beberapa masyarakat membuang limbah tinja langsung ke sungai tanpa menggunakan septic tank.DLHK Bantah Keluhan PDAM Soal Bahan Baku Air Bersih
Rabu 19-01-2022,16:05 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :